Jakarta –
Pengusaha di Indonesia diharapkan memiliki ekosistem yang stabil. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Program Pendiri Diplomatic Success Challenge (DSC) menyatakan bahwa para pemimpin bisnis harus memupuk lingkungan kolaborasi dan belajar satu sama lain untuk mengatasi tantangan bersama.
“Sejak tahun 2018, kami mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem. Dengan menumbuhkan lingkungan kolaboratif, para wirausaha dapat saling belajar dan mengatasi tantangan bersama-sama,” ujarnya dalam siaran pers yang ditulis Jumat (13/12/2024).
Dalam diskusi media di Paman Z bertajuk “Mengembangkan Ekosistem Wirausaha Berkelanjutan di Indonesia”, Pendiri Program DSC Edric Chandra menekankan perlunya beralih dari sistem ego ke ekosistem.
Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, DSC memungkinkan wirausahawan mengambil keputusan yang tepat dan mengembangkan bisnisnya. Edric lebih lanjut menjelaskan, “Kami memilih wirausahawan potensial dan memberi mereka alat dan sumber daya yang mereka perlukan untuk sukses. Namun, pertumbuhan akhir bergantung pada komitmen individu. Kami menawarkan berbagai metode, namun terserah pada mereka untuk memilih yang terbaik untuk memilih. metode yang memenuhi tujuan mereka, “katanya.
Ria Andriana, pendiri Street Sushi dan penerima hibah DSC Musim 14, telah melihat langsung transformasi program ini. “DSC tidak hanya membantu saya mengembangkan bisnis, tetapi juga mengubah pemikiran saya. Saya belajar pentingnya fokus pada dampak sosial dari bisnis saya, lebih dari sekedar keuntungan,” ujarnya.
Andanu Prasetyo, pendiri Kopi Tuku dan pelatih DSC, juga menyatakan hal yang sama. “Saya pribadi merasakan manfaat dari proses pembelajaran ini. Ekosistem DSC menumbuhkan budaya kolaborasi dan pembelajaran berkelanjutan yang sangat penting bagi tumbuhnya kewirausahaan di Indonesia,” ujarnya.
DSC telah menunjukkan bahwa dengan menciptakan ekosistem yang mendukung, wirausahawan dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (kilogram)