Jakarta –
Saksi pelapor kasus dugaan penipuan berlian Reza Artamevia diperiksa di Polda Metro Jaya didampingi kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid.
Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar 10 jam tersebut, juru bicara reporter IM Pricilla memaparkan banyak bukti tambahan, mulai dari foto, video, hingga hasil laboratorium tentang keaslian berlian tersebut.
“Proses penyidikan ini baru saja berakhir, ini yang namanya paparan, kami jelaskan dari A sampai Z. Kami jelaskan secara detail, dari bukti foto, video, dari bukti yang kami terima hingga semua hasil laboratorium, itu yang memang kami punya, ” dia memberitahuku. Fahmi Bachmid, Kamis (12/12/2024) saat ditemui di Polda Metro Jaya malam tadi.
Salah satu bukti penting yang disampaikan dalam laporan tersebut adalah hasil laboratorium yang diperoleh dari penyelidikan keaslian berlian yang menjadi inti permasalahan dalam kasus ini.
“Banyak yang saya transfer, termasuk video, data di kertas ini sama dengan data di batu. Semua saya transfer. Semua bukti laboratorium saya transfer,” kata Fahmi Bachmid.
Pricilla sendiri mengaku apa yang disampaikannya kepada peneliti mungkin saja benar karena semuanya sesuai dengan data yang ada.
“Jadi saya bisa mempertanggungjawabkan semua pernyataan saya karena semua berdasarkan data, bukan sekedar solid, tapi bukti,” kata Pricilla.
Sementara di kesempatan lain, Reza Artamevia menegaskan tidak mungkin menjual barang palsu, karena menyangkut nama baik dirinya sendiri.
“Bagaimana bisa berlian asli kita tiba-tiba menjadi tidak asli? Dan satu lagi, demi Tuhan saya di sini, saya menggunakan nama baik saya dan bagaimana cara menjualnya, berurusan dengan orang, bagaimana cara menggadaikannya? (12/12), katanya, “namanya bagus, sama saja ‘Apakah Anda menjual produk palsu kepada orang yang juga memiliki bisnis berlian?'” ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, ibu Aaliyah Massaid melaporkan kepada IM tentang dugaan penerimaan berlian senilai miliaran rupee. Laporan tersebut diterima Bareskrim Polri. Simak “Video: Reza Artamevia Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Penipuan Bisnis Berlian” (ahs/wes)