Jakarta –
Seorang wanita yang tinggal di Alabama, AS, menjadi orang kelima di negaranya yang menerima transplantasi ginjal babi. Wanita bernama Towana Looney ini sembuh dari penyakitnya.
“Ini sebuah berkah. Saya merasa seperti diberi kesempatan lagi dalam hidup.”
“Saya tidak sabar untuk bepergian lagi dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan cucu-cucu saya,” ujarnya.
Pada tahun 1999, Lonnie mendonorkan ginjalnya kepada ibunya. Namun, beberapa tahun kemudian, ia mengalami komplikasi kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan gagal ginjal.
Pada bulan Desember 2016, Lonnie harus memulai perawatan dialisis untuk menghilangkan kelebihan cairan dan limbah dari darahnya. Pada awal tahun 2017, dia terdaftar untuk transplantasi ginjal, namun menemukan kecocokan hampir mustahil.
Hal ini menyebabkan penolakan transplantasi yang parah karena adanya antibodi yang sangat berbahaya dalam darahnya.
Lonnie beralih ke xenotransplantasi karena dialisis yang berkepanjangan dan kurangnya ginjal yang cocok.
Ia akan menerima ginjal babi dengan 10 gen yang telah dimodifikasi sehingga tidak menimbulkan penolakan pada tubuh manusia. Ginjal diperoleh dari Revikicor, anak perusahaan United Therapeutics Corporation.
Robert Montgomery, pemimpin proses di NYU Langone Transplant Institute. Dokter yang sebelumnya merawat Lonnie adalah Jaime Locke, MD, MPH, seorang ahli bedah transplantasi di Universitas Alabama di Birmingham (UAB).
Operasi Langone akhirnya dilakukan pada 25 November 2024 di NYU Langone Health di New York City. Ginjal tersebut ditransplantasikan ke perut bagian bawah Loni, yang memakan waktu tujuh jam
Dalam beberapa menit setelah jahitan Dr. Montgomery, ginjal babi berubah warna menjadi merah muda yang sehat dan mulai memproduksi urin.
Berikutnya: Kondisi Lon pasca operasi
(sao/kana)