Jakarta –
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan program bantuan pangan beras akan disalurkan pada Desember mendatang. Direktur Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, program tersebut kini dinamakan Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Arief menjelaskan, sebanyak 220.000 ton beras akan disalurkan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Besaran bansos berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg).
“Yang jelas di bulan Desember ini kita tidak boleh lupa bahwa masih ada lagi bantuan pangan untuk 22 juta penerima bantuan pangan. Seperti biasa, 10 kilo untuk bulan Desember 220.000 ton,” kata Arief saat ditemui di Kementerian Koordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Program bantuan pangan beras ini diluncurkan pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Masyarakat yang membutuhkan didukung dengan 10 kilogram (kg) beras per bulan. Penyaluran bantuan beras tahap pertama dilaksanakan pada bulan Maret, April, Mei 2023. Tahap II dilaksanakan pada bulan September, Oktober, dan November.
Program tersebut kemudian berlangsung sejak Desember 2023 hingga Maret 2024. Menjelang akhir masa jabatannya, Jokowi kemudian melanjutkan program tersebut hingga akhir tahun.
Pada kesempatan lain, Arief juga memastikan program bantuan pangan beras akan dilanjutkan pada tahun 2025. Hal itu disampaikan Arief dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR.
Arief juga meminta dukungan Komisi IV DPR RI untuk menambah anggaran Badan Pangan Nasional untuk melanjutkan program bantuan pangan beras. Dalam waktu dekat, bantuan pangan sebanyak 300.000 ton beras akan disalurkan pada Januari-Februari 2025.
“Kalau berkenan, kami juga mengusulkan untuk mengalokasikan dana stabilisasi SPHP sebesar 150.000 ton per dua (300.000 ton) pada Januari-Februari 2025 dan kemudian juga memulai bantuan pangan pada tahun 2025. Karena pada rapat terakhir ini tidak disetujui,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2024). (Kil/Kil)
