Tak Pernah Kuliah, Orang Ini Berhasil Bikin Perusahaan Roket Rp 190 T

Jakarta –

Seorang pria tanpa gelar sarjana, Peter Beck berhasil membangun pabrik roket kelas dunia. Pria berusia 47 tahun ini merupakan warga Amerika (Amerika) asal Selandia Baru.

Menurut CNBC Do, Senin (16/12/2024), Beck mendirikan perusahaan bernama Rocket Lab pada tahun 2006. Menariknya, dia tidak pernah lulus kuliah atau memiliki koneksi apa pun di bisnis lokal. Namun, Beck bertekad membantu manusia pergi ke luar angkasa.

“Beberapa orang sangat ingin pergi ke luar angkasa. Saya memiliki keinginan kuat untuk membuat sesuatu yang memungkinkan orang lain pergi ke luar angkasa,” kata Beck.

Rocket Lab berkantor pusat di Long Beach, California, AS. Nilai pasarnya 11,9 miliar dollar AS atau setara Rp 190,7 triliun (kurs Rp 16.030). Saat ini, menurut perkiraan Forbes November 20204, Beck memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 20,8 juta.

Beck mengatakan dia sangat menghormati astronot. Apalagi bagi mereka yang mempunyai pengetahuan teknis dan memahami bahaya perjalanan udara.

“Saya hanya akan memikirkan semua fitur keselamatan di katup dan struktur di bawah saya. Jadi menurut saya ini tidak akan menyenangkan sama sekali. Ada sekelompok orang khusus yang bisa melakukan itu dan sayangnya itu saya. .” Saya bukan salah satu dari mereka.”

Mendirikan Rocket Lab adalah keputusan yang berisiko, mengingat pengalaman Beck di lapangan. Ketika dia meluncurkan roket elektron pertamanya, dia awalnya menyatakan bahwa dia hanya yakin 92% bahwa roketnya akan bekerja dengan baik. Penerbangan roket pertamanya gagal mencapai orbit karena masalah peralatan. Namun, laboratorium roket telah memperbaikinya dan membuka jalan bagi peluncuran yang lebih baik di masa depan.

“Harus ambil risiko. Kalau tidak ambil risiko, tidak ada yang berjalan baik. Dan Anda akan berakhir seperti pemain tradisional, seperti dinosaurus jika ingin menghilangkan setiap risiko,” tutupnya. (fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top