Jakarta –
Perjalanan domestik merupakan faktor penting dalam pemulihan sektor pariwisata Vietnam.
Berdasarkan rilis berita Vietnam, 49% wisatawan memilih menjelajahi destinasi domestik pada Jumat (20/12/2024), sedangkan 31% lebih memilih berwisata ke luar negeri.
Data tersebut dirilis oleh platform perjalanan terkemuka di Asia Tenggara, Traveloque, yang bermitra dengan YouGov dalam studi terbarunya bertajuk “Travel Redefinisi: Memahami dan Memenuhi Beragam Kebutuhan Wisatawan APAC”.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap hampir 12.000 responden di sembilan negara, termasuk lebih dari 1.000 responden dari Vietnam, penelitian ini menyoroti tren baru dalam kebiasaan dan preferensi perjalanan yang membentuk industri perjalanan Asia-Pasifik (APAC).
Kajian ini memberikan gambaran mengenai tren yang akan berkembang pada tahun 2025 dan seterusnya, serta bagaimana menciptakan pengalaman yang lebih bermakna bagi wisatawan.
“Asia Pasifik penuh dengan peluang, namun keberagaman kawasan memerlukan kreativitas dan pendekatan mendalam. Memahami kebutuhan pasar yang beragam sangat penting bagi penyedia layanan perjalanan yang ingin berkembang dalam dunia perjalanan yang dinamis ini,” kata Presiden Traveloca, Caesar. Indera.
Studi tersebut menemukan bahwa wisatawan Vietnam lebih cenderung memilih liburan santai, sejalan dengan rata-rata kawasan APAC sebesar 26%.
Misalnya, banyak wisatawan di Vietnam yang memilih destinasi pantai dengan tingkat pilihan sebesar 59%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata APAC sebesar 56%. Hal ini menunjukkan preferensi dan motivasi yang berbeda-beda dalam memilih destinasi liburan.
Faktor terpenting yang dipertimbangkan oleh banyak wisatawan di kawasan APAC adalah harga. Di negara-negara seperti Singapura, Australia, Jepang, Malaysia dan Indonesia, hampir separuh wisatawan menganggap biaya sebagai faktor utama dalam memilih akomodasi.
Namun, di Vietnam, hanya 37% wisatawan yang mempertimbangkan harga sebagai faktor utama, dan banyak di antaranya yang mempertimbangkan kenyamanan kamar dan fasilitas sebagai bagian dari keputusan mereka.
Dalam hal alat perencanaan perjalanan digital, 35% wisatawan Vietnam melaporkan bahwa mereka menggunakan platform perjalanan. Hal ini menunjukkan semakin besarnya kepercayaan terhadap platform seperti Traveloka yang menyederhanakan proses pemesanan dan menawarkan fleksibilitas yang lebih besar.
Meskipun metode pembayaran digital semakin meningkat, uang tunai masih menjadi pilihan utama wisatawan Vietnam, dengan 58% memilih menggunakan uang tunai, diikuti oleh kartu kredit atau debit (53%) dan aplikasi pembayaran seperti VNPAY dan Momo (48%).
Lebih dari separuh (53%) wisatawan Vietnam mengatakan media sosial adalah sumber utama mereka untuk menemukan informasi perjalanan baru, sementara 40% mengatakan rekomendasi dari keluarga dan teman memengaruhi keputusan mereka.
Selain itu, keberlanjutan menjadi semakin penting ketika memilih destinasi, dan 89% wisatawan Vietnam mempertimbangkan faktor ini dalam keputusan perjalanan mereka. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata regional sebesar 80 persen.
Hal ini membuka peluang bagi penyedia jasa pariwisata di Vietnam untuk menarik wisatawan dengan menawarkan pengalaman ramah lingkungan.
Simak video “Respon Kemenperecraft terhadap Pelemahan Rupee” (upd/fem)