Jakarta –
Indonesia merupakan negara dengan potensi maritim yang luar biasa. Keselamatan navigasi sangat penting untuk pembangunan infrastruktur maritim yang baik.
Kapten Hendry Ginting, Direktur Departemen Perkapalan dan Kelautan Kementerian Perhubungan, mengatakan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan berupaya untuk terus meningkatkan aspek keselamatan pelayaran.
Hendry mengatakan kampanye keselamatan laut merupakan bagian dari upaya Departemen Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk menciptakan sistem transportasi yang aman dan andal. Hal ini juga merupakan wujud nyata dan komitmen Kementerian Perhubungan dalam mendukung visi dan misi Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Indonesia dikenal mempunyai potensi maritim yang luar biasa. Sebagai penduduk negara maritim, kita bergantung pada sektor kelautan dan perikanan untuk menunjang kehidupan kita sehari-hari. Secara khusus, nelayan merupakan tumpuan penyediaan sumber daya alam laut.
Untuk alasan ini, Kapten. Hendry menyampaikan apresiasi atas peran nelayan dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan mengembangkan perekonomian maritim.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat karena kampanye keselamatan hari ini merupakan wujud nyata dukungan Kementerian Perhubungan terhadap transportasi yang andal dan aman,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (21/11/2024).
Hendry mengatakan, para nelayan juga mempunyai kekhawatiran besar terkait keselamatan kapal. Pelaut menghadapi berbagai bahaya dan bahaya di laut setiap hari, mulai dari cuaca buruk, risiko kecelakaan kapal, serta kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, keselamatan transportasi merupakan hal yang sangat penting yang perlu kita perhatikan semua.
“Kampanye keselamatan maritim yang kami jalankan hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat, khususnya nelayan, akan pentingnya menjaga standar keselamatan dalam segala aktivitas maritim. Kami ingin memastikan seluruh nelayan yang melaut pulang dengan selamat. Dan bersama keluarga tercinta,” kata Hendry.
Direktur Kelas Satu Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Muhammad Abduh mengatakan kampanye keselamatan maritim ini merupakan program 100 hari sukses cepat Departemen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
“Di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Pati, Rembang, Tegal, dan Karimunyawa, kami telah melakukan berbagai kegiatan untuk menjamin keselamatan navigasi bagi para nelayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dalam laporan kegiatan yang disampaikan, Abduh menyampaikan bahwa stasiun pengukuran kapal dan penerbitan pas elektronik kecil bagi nelayan telah dilaksanakan di wilayah Pati, Jepara, Rembang, dan Karimunjawa. Jumlah dokumen e-paspor kecil yang disediakan sebanyak 735.
Sebagai wujud apresiasi dan kepedulian pemerintah terhadap keselamatan kapal, juga dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat terhadap nelayan di wilayah Tegal, dan diberikan SKK (Sertifikat Keterampilan) 30/60 kepada 182 nelayan dan Buku Merah Pelaut I. Pada hari ini juga dibagikan sebanyak 540 buah jaket pelampung kepada nelayan yang didukung oleh Dinas Kelautan dan Penjaga Pantai, UPT KSOP Tanjung Emas, UPP Rembang, UPP Jepara dan Juwana.
“Melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Daerah Pati, Jepara, Rembang, dan Karimunjawa, kami memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada nelayan mengenai masalah keselamatan navigasi,” kata Abduh.
Sekadar informasi, ada 150 nelayan yang berasal dari wilayah Pati, Rembang, Jepara, Tegal, dan Karimunjawa yang mengikuti keselamatan navigasi tersebut. Turut diundang para pemimpin daerah, badan/lembaga daerah dan pemangku kepentingan sektor pelayaran di wilayah Pati, Rembang, Jepara, Tegal dan Karimunjawa.
Lihat video: Raffi Ahmad yang mengusung pasukan khusus akan bertemu perwakilan Kementerian Pariwisata dan Perhubungan besok
(membunuh/membunuh)