Taipei –
Berkat Mu Deng, spesies kuda nil kerdil mulai dikenal dunia. Taipei pun tak mau melewatkan momen ini dan mengirimkan seekor kuda nil kecil dari Singapura.
Seperti dilansir Taiwan News pada Kamis (21/11/2024), Kebun Binatang Taipei menyambut kedatangan seekor kuda nil Thabo jantan berusia dua tahun dari Kebun Binatang Mandai Singapura sebagai bagian dari rencana melestarikan keanekaragaman genetik spesies yang terancam punah. .
Kebun Binatang Taipei dulunya memiliki dua kuda nil betina dan satu kuda nil jantan. Tabo akan bergabung dengan grup segera setelah karantina satu bulannya selesai.
Pihak pengelola kebun binatang selanjutnya akan menyiapkan jadwal presentasi publik.
Kebun Binatang Taipei bekerja sama dengan kebun binatang lokal seperti Kebun Binatang Shoushan, Peternakan Pastoral Taitung Chinshang, Kebun Binatang Dunia Wanpi, dan Kebun Binatang Gulf Breeze, yang juga menampung kuda nil kerdil. Interaksi dengan kebun binatang juga membantu melestarikan keanekaragaman genetik dan spesies.
Mu Deng yang berusia 2 bulan di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow di Thailand pertama kali membuat dunia tertarik pada bayi kuda nil. Sekitar 20.000 orang mengunjungi kebun binatang setiap hari untuk melihat Mu Deng secara langsung dan berinteraksi dengan staf kebun binatang.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) telah mendaftarkan kuda nil kecil sebagai spesies yang “terancam punah”. Menurut perkiraan global terakhir pada tahun 2015, kurang dari 2.500 orang dewasa hidup di alam liar.
Nama Thabo berarti “bahagia” dalam bahasa Nguni di Afrika Selatan. Staf kebun binatang berharap Thabo mendapatkan energi positif dan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Kuda nil kecil terlihat mirip dengan kuda nil, namun spesies ini memiliki kepala yang lebih bulat, mata yang lebih lebar, dan jarak antar jari kaki yang sedikit berbeda. Faktor pembeda lainnya adalah mereka tidak terlalu bergantung pada air dan dapat hidup di daerah yang relatif kering.
Kuda nil kerdil berasal dari Afrika Barat, meskipun jumlahnya menurun drastis karena hilangnya habitat, perburuan liar, dan campur tangan manusia. Tonton videonya: “Video: Mu Deng Memprediksi Trump atau Kamala Harris Memenangkan Pilpres AS?” (bnl/fem)