Jakarta –
Tokoh masyarakat Papua Selatan John Gluba Gabji menegaskan dukungannya terhadap Proyek Pangan Strategis Nasional (PSN) di Meru sebagai langkah kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Beliau menyoroti pentingnya program ini sebagai solusi pembangunan berkelanjutan yang membangun kapasitas lokal, memaksimalkan lahan produktif dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8), John mengatakan, “Lahan yang digunakan bukan diambil dari masyarakat, melainkan merupakan lahan tidur yang belum diminati. Ini adalah kesejahteraan melalui pengembangan sektor pertanian. kesempatan untuk menginspirasi.” ). /12/2024).
Pernyataan tersebut menyusul kunjungan pimpinan Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Meru pada Sabtu (7/12). Turut hadir pula tim yang dipimpin Profesor Rukhmin Dahuri, Plt Gubernur Papua Selatan Rudi Safharidi, Anggota Forkupimda Daerah, Dirjen Petani Pangan Kementan Udi Sastro, dan Direktur Satgas Pangan Mayjen TNI Ahmed. Razal Ramadhan
Tur ini juga mencakup kunjungan langsung ke lahan pertanian desa Telga Sree di distrik Creek. John yang juga merupakan Inisiator Pembangunan Papua Selatan menegaskan, program pangan yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto, bukan sekadar agenda pemerintah pusat, melainkan upaya kolektif untuk mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat. Menurutnya, program ini menghormati kearifan lokal dan kepemilikan lahan secara adat, sehingga lahan tidur bisa dijadikan tanaman pangan.
John juga menegaskan keberhasilan program akan membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong generasi muda Papua Selatan untuk lebih giat bercocok tanam di lahan dengan teknologi modern.
“Ini bukan hanya soal beras, ini tentang bagaimana kita membangun perekonomian lokal yang kuat dan berkelanjutan,” kata John.
Menanggapi isu penolakan yang mengemuka, John menegaskan bahwa isu tersebut muncul di luar Papua Selatan dan tidak mencerminkan keinginan masyarakat setempat. Menurut John, penolakan tersebut dipengaruhi oleh semakin besarnya kepentingan Jakarta.
“Sebenarnya masyarakat Papua Selatan mendukung program ini asalkan menghormati hak-hak tradisional dan memberikan manfaat nyata bagi mereka,” tegas John. Ia mendorong semua pihak untuk duduk, berdiskusi dan mencari solusi yang lebih baik. John mengatakan penting bagi pemerintah pusat dan pemangku kepentingan untuk terus melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Dengan koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat, John berharap program pangan PSN akan memberikan perubahan yang signifikan di Papua Selatan. Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memperkuat perekonomian lokal, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja baru. John mengatakan, “Ini merupakan kesempatan emas bagi Papua Selatan untuk menjadi garda terdepan dalam pembangunan pangan nasional. Melalui program ini, kami tidak hanya akan mengembangkan sektor pertanian, namun juga menjamin kesejahteraan masyarakat untuk generasi mendatang. “Ayo kita lakukan.”
Dalam acara yang sama, Perwakilan Komisi IV DPR RI, Profesor Rokhmin Dahuri menegaskan, program Lumbung Pangan Merauk merupakan salah satu kunci mencapai swasembada pangan nasional. Ia yakin program tersebut berpotensi mengubah Meru menjadi pusat produksi pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan.
“Ketahanan pangan merupakan landasan kemandirian nasional,” kata Profesor Rukhman. Pada saat yang sama, Direktur Jenderal Produk Pangan Yodi Sastro Kementerian Pertanian berjanji akan mendukung penuh program tersebut dengan meningkatkan mekanisasi pertanian dan infrastruktur pengolahan hasil panen.
Dikatakannya: “Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman, kami akan memastikan dukungan sarana dan prasarana seperti pengeringan vertikal dan modernisasi alat dan mesin pertanian, sehingga hasil panen rakyat mempunyai kualitas yang baik dan nilai ekonomi yang tinggi. .” hasil (akn/ega)