Jakarta –
Wisatawan Tiongkok ingin membeli barang-barang mewah di Asia, bukan di Eropa. Apa alasannya?
Menurut China Travel News, Jumat (13/12/2024), meski kapasitas penerbangan internasional di Tiongkok hanya meningkat 87 persen dibandingkan tahun 2019, konsumen Tiongkok menghabiskan lebih banyak uang untuk barang mewah di luar negeri. Faktanya, angka sebelum pandemi telah meningkat sebesar 32 persen dari tahun ke tahun.
Belanja asing wisatawan Tiongkok meningkat pada paruh pertama tahun 2024. Namun, tren pertumbuhan tahunan belanja domestik dan internasional sangat bergantung pada nilai tukar mata uang dan kebijakan perdagangan.
Data menunjukkan bahwa belanja barang mewah oleh wisatawan Tiongkok kini telah bergeser dari Eropa ke Asia. Pasalnya, harga produk lebih kompetitif di pasar Asia.
Tiga negara tujuan belanja teratas wisatawan Tiongkok adalah Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Apalagi di Jepang yang nilai mata uangnya anjlok, turis Tiongkok mencari barang dari sana.
Misalnya saja untuk barang mewah, depresiasi yen menyebabkan perbedaan harga yang signifikan.
Survei yang dilakukan Oliver Wyman menunjukkan bahwa barang mewah di Jepang 10% hingga 30% lebih murah dibandingkan barang mewah di Tiongkok daratan dan bahkan lebih murah dibandingkan barang mewah di Hong Kong.
Perbedaan harga yang sangat besar ini benar-benar mendongkrak upaya pembelian konsumen Tiongkok. Tak heran, banyak video di media sosial yang memperlihatkan berbagai toko mewah di Jepang dipenuhi turis Tiongkok. Saksikan video “Sandiga Uno Bicara Soal Bunuh Diri Turis China di Batam” (wk/fem)