50 Ribu UMKM Digandeng BUMN Lewat Tender di Bawah Rp 15 M

Jakarta –

Sekitar 50.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah bergabung dalam ekosistem fleksibel Kementerian BUMN dengan biaya kurang dari Rp 15 miliar. Data ini dihimpun dari implementasi kebijakan tersebut pada tahun 2020-2024.

Proses ini sudah berlangsung hampir 5 tahun. Dan sudah ada 50.000 usaha kecil dan besar yang bergabung dalam ekosistem ini, kata Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kata Antara, Rabu (27 November 2024). .

Dari 50.000 usaha kecil dan menengah yang mencakup ekosistem lunak senilai Rp15 miliar, sebagian besar bekerja di sektor pangan. Meski demikian, Erick tidak menyebutkan berapa atau kecilnya nilai penawaran yang diterima pelaku UKM.

Alhamdulillah, 50.000 usaha kecil dan besar terangkat, dan 90 persennya adalah makanan, kata Erick.

Saat ini, dia meminta penghapusan seluruh permintaan proyek Kementerian BUMN senilai Rp 15 miliar yang berasal dari usaha kecil dan menengah. Saat ini, permohonan proyek BUMN yang bekerjasama dengan usaha kecil dan menengah telah diumumkan sebagai bagian dari Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PaDI UMKM).

Selain itu, Erick juga merekomendasikan agar orang-orang yang memiliki hubungan keluarga dekat dengan perusahaan yang mengajukan program tidak memenuhi syarat untuk melamar.

“Usulan BUMN kurang dari Rp15 miliar harus diajukan oleh perusahaan kecil dan besar, bukan keluarganya, perusahaan atau yayasan pemerintah, anak cucunya,” ujarnya. (ily/hns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top