Jakarta –
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, produksi susu segar yang dihasilkan peternak lokal tergolong rendah dibandingkan peternak asing seperti Australia dan Selandia Baru. Perbedaan produktivitas antara kedua negara adalah sekitar setengahnya.
Budi mengatakan, produksi susu sapi di Indonesia hanya 8-12 liter per hari. Beberapa negara seperti Selandia Baru dan Australia memproduksi 25 liter per hari.
Produksi susu sapi di Indonesia hanya 8-12 liter per hari. Sementara di negara lain, Selandia Baru dan Australia mencapai 25 liter. Bayangkan, dalam hal produksi, itu sudah menjadi bagian dari itu. Selasa (12/11/2024) di Menara Bank Mega Jakarta Selatan.
Budi pun berbincang dengan pakar peternakan yang melihat angka berbeda-beda tersebut. Menurut para ahli, perbedaan terbesar dalam produksi susu antara kedua negara berkaitan dengan tingkat pemberian pakan bagi para peternak.
“Jadi saya tanya, saya ngobrol dengan ahli peternakan. Katanya kualitas pakannya, makanannya, jadi kalau makanannya bagus, pasti produksi susu atau produksi susunya tinggi,” ujarnya. jelas Budi.
Di sisi lain, ia menegaskan sebagian besar industri susu di Tanah Air berasal dari negara lain. Ia mengatakan, kontribusi peternak lokal terhadap produksi susu hanya 20% dari produksi susu negara.
Budi menambahkan, “Nah, susu itu keadaan pasar susu kita. 80 persen susu dalam negeri itu impor.” Pada saat yang sama, 20% produk lokal diproduksi. Dari jumlah tersebut, 20%, 71% atau sekitar 400.000 ton susu diproduksi oleh koperasi. .
Untuk meningkatkan efisiensi produksi susu dalam negeri, kelompoknya akan mendirikan koperasi susu. Ia meyakini, semakin banyak petani yang ikut berkoperasi, maka penjualan akan semakin meningkat.
“Iya dong abang, soalnya harus ditata. Karena itu setiap babysitter kalau ibu punya 10, dia punya 5, dia punya 10, 5 itu saja. Persoalan yang dibicarakan sangat rendah. -lalu situasi negosiasi lebih baik.”
Lihat Paket Nutrisi Gratis Impor Susu Bubuk BGN:
(kunci/kunci)