Jakarta –
Nvidia telah menyelesaikan akuisisi perusahaan kecerdasan buatan Israel bernama Run:ai setelah mendapat persetujuan dari Komisi Eropa.
Sanksi terkait aturan antimonopoli Uni Eropa berdampak pada pendapatan sebesar 700 juta dolar atau sekitar Rp 11,3 triliun, menurut ANBALI NEWSINET Reuters, Rabu (1 Januari 2025).
Pasalnya, badan persaingan Uni Eropa telah memperingatkan adanya ancaman persaingan di negara tempat perusahaan beroperasi. Nvidia diharapkan menjadi pemain yang kuat dan dominan di pasar kartu grafis yang digunakan untuk pekerjaan kecerdasan buatan.
Saat ini Nvidia mendominasi pasar chip AI dengan pangsa pasar 80 persen. Dan tujuan Run:ai adalah membantu pengembang Nvidia menerapkan sistem kecerdasan buatan.
Namun hasil investigasi Komisi Eropa tidak menemukan adanya monopoli dan proses dibiarkan terus berlanjut.
Selain Uni Eropa, Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki akuisisi Run:ai karena alasan serupa. Sehingga mampu mematikan pesaing Nvidia. Namun Run:ai mengatakan mereka berencana membuat perangkat lunak tersebut dapat diakses oleh banyak pihak.
“Meskipun Run:ai hanya mendukung GPU Nvidia, perangkat lunak sumber terbuka ini memperluas jangkauannya ke seluruh ekosistem AI,” tulis Run:ai dalam postingan blog resminya.
Sebelumnya, Nvidia pernah ditangkap pemerintah China karena ingin membeli perusahaan Internet Israel bernama Mellanox karena melanggar undang-undang monopoli China. Padahal, pemerintah China sudah menyetujui akuisisi tersebut pada tahun 2020.
Hal ini merupakan dampak dari perang dagang dan teknologi antara AS dan Tiongkok. Perang chip AS-Tiongkok memasuki fase baru bulan ini ketika pemerintahan Biden memberlakukan pembatasan tambahan pada penjualan chip memori kelas atas ke Tiongkok. Chip memori berbeda dari perangkat grafis yang diproduksi oleh Nvidia, tetapi chip ini juga merupakan teknologi penting yang membantu menggerakkan kecerdasan buatan. AS khawatir Tiongkok menggunakan AI untuk mendapatkan keuntungan militer. Pejabat Departemen Perdagangan AS berharap dapat memperlambat pengembangan chip kecerdasan buatan di Tiongkok. Namun, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengkritik perbatasan AS sebagai “ancaman serius” terhadap stabilitas rantai pasokan global. Pemerintah Tiongkok juga merespons dengan melarang penjualan bahan-bahan utama pembuatan chip, termasuk germanium dan galium. Tonton video “Video Nvidia Berinvestasi untuk Membangun Pusat AI di Vietnam” (asj/rns)