Jakarta –
Mungkin hampir setiap tahunnya, ponsel seri T besutan Xiaomi selalu menjadi jajaran ponsel terpopuler. Bukan karena spek dan performanya yang unggul, tapi karena selalu menarik untuk membandingkan harga dan performa.
Tak terkecuali pada tahun 2024, yang merupakan tahun lahirnya Xiaomi 14T (dan Xiaomi 14T Pro). Bahkan menurut saya, Xiaomi 14T hampir layak disebut sebagai ponsel andalan. Ada dua aspek yang menghambat status andalan Xiaomi Design 14T.
Dibandingkan Xiaomi 13T, 14T memiliki bahasa desain yang berbeda. Khususnya biarkan bodi belakang mengkilat dan melengkung hingga bodi rata serta memiliki warna matte atau matte tanpa mengkilat. Namun untungnya standar IP68 masih dipertahankan dari 13T.
Pada varian Titan Black yang saya uji, bodi belakangnya bisa dikatakan relatif sederhana kecuali tulisan Xiaomi di kiri bawah. Desain seperti ini menarik perhatian pada modul kamera besar di kiri atas, dengan huruf Leica kecil di tengah, kecil namun terlihat jelas.
Layarnya dilapisi Gorilla Glass 5, sedangkan bodi belakang dan bingkai datar dilapisi plastik. Merasa murah? Menurut saya, sama sekali tidak. Bodi belakangnya cukup tahan terhadap minyak dari jari namun cukup licin saat digenggam.
Letak tombol, sensor… juga hampir sama. Tombol power dan volume ada di sisi kanan, dengan sensor IR blaster di bagian atas dan slot kartu SIM di bagian bawah.
Speaker Xiaomi 14T letaknya di atas dan di bawah, suara yang dikeluarkan cukup nyaring. Suaranya tidak istimewa tapi lumayan. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa Xiaomi merilis Buds 5 bersamaan dengan Xiaomi 14T dan menurut saya keduanya bisa menjadi pasangan yang baik. Saya akan mengevaluasi Xiaomi Buds 5 di artikel terpisah.
Secara keseluruhan, desain Xiaomi 14T tergolong premium untuk ponsel di kisaran harga ini. Bodi perangkatnya kuat namun sayangnya agak licin di tangan. Dan sayangnya, menurut saya, cangkang standar pada paket penjualannya cukup licin
“Bingkai wajah” Xiaomi 14T diisi dengan layar AMOLED CrystalRes 6,67 inci 1220p 144Hz dengan sertifikasi HDR10+ dan Dolby Vision. Selain punch-hole untuk kamera selfie, layarnya juga dilengkapi sensor sidik jari dalam layar yang mampu memindai dengan cepat dan akurat, lengkap dengan haptic feedback yang meningkatkan pengalaman pengguna.
Kecepatan refresh maksimumnya adalah 144Hz dan ada dua mode kecepatan refresh yang dapat dipilih. Otomatis dan dapat disesuaikan. Dalam mode otomatis, sebagian besar aplikasi berjalan pada 120Hz (termasuk di antarmuka HyperOS), turun ke 60Hz saat memutar konten statis atau streaming video. 144Hz hanya berfungsi saat digunakan untuk bermain game atau benchmarking.
Kecerahan maksimal menurut Xiaomi adalah 4.000 nits, dengan Sunlight Mode yang akan meningkatkan kecerahan jika dipasang secara manual. Meski tanpa mode ini, layar Xiaomi 14T sangat mudah terbaca saat digunakan di bawah sinar matahari.
(asj/afr)