Jakarta –
Ada perdebatan di media sosial tentang anggapan bahwa orang bergolongan darah O dianggap paling stabil. Orang dengan golongan darah O juga dikatakan jarang sakit sampai mengalami gejala yang parah.
Tak hanya itu, orang bergolongan darah O juga diklaim tidak pernah pingsan seumur hidupnya.
“Warisan golongan darah O: jarang sakit, kuat, tidak pernah pingsan, demam hanya satu jam. Apakah ada yang lain?” tulis salah satu netizen, cuitan tersebut telah dilihat lebih dari 1,8 juta kali dan menarik sekitar 2.000 komentar dari netizen.
Ada beberapa orang yang membenarkan pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa mereka mengalami hal serupa.
“Tentu, aku tidak pernah mati. Tolong jangan pernah membangunkanku,” tulis pengguna X dari akun @s*t*c***.
Apakah itu benar?
Menurut dr Linda Rukitari Waseso, kepala bagian donor darah Palang Merah Indonesia (PMI), belum ada bukti ilmiah yang benar-benar menghubungkan keduanya. Golongan darah O dianggap “kebal” terhadap segala penyakit, namun diduga lebih berkaitan dengan gaya hidup.
“Golongan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk sakit, namun hal ini belum terbukti secara ilmiah. Sebab, golongan darah tidak mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang, melainkan banyak faktor seperti gaya hidup dan kondisi genetik.” 3/1). /2025).
Demikian pula, golongan darah O dianggap kurang rentan terhadap banyak penyakit.
“Sejauh ini belum ada peran ilmiah golongan darah terhadap risiko penyakit tertentu,” ujarnya.
Daripada menganggap golongan darah berhubungan dengan risiko penyakit, Dr. Linda menekankan tugas sebenarnya untuk mengetahui golongan darah Anda. Misalnya, dalam beberapa kasus, hal ini menghindari risiko komplikasi selama donasi.
“Golongan darah penting jika Anda memerlukan transfusi darah atau berencana mendonor darah.”
“Mendapatkan darah yang tidak sesuai golongan darah bisa menimbulkan masalah,” ujarnya. Tonton video “Mengapa Indonesia masih mengimpor PODP dari negara lain” (naf/kna)