Pelaku Ledakan Cybertruck Pakai ChatGPT untuk Rancang Serangan

Jakarta –

Matthew Livelsberger, tentara yang meledakkan Tesla Cybertruck di depan Trump International Hotel di Las Vegas, AS pekan lalu, diketahui menggunakan ChatGPT untuk merencanakan serangannya.

Seminggu setelah ledakan, polisi Las Vegas mengumumkan bahwa Livelsberger menyimpan pesan di ponselnya, serta email yang dikirim ke podcaster dan surat lainnya.

Mereka juga menunjukkan bukti video yang menunjukkan Livelsberger menuangkan bensin ke dalam truk saat berhenti sebelum menuju ke hotel. Pelaku juga menyimpan catatan dugaan mata-mata tersebut, meski tidak memiliki catatan kriminal dan tidak diawasi atau diselidiki.

Menariknya, polisi juga menemukan bahwa Livelsberger telah meminta ChatGPT beberapa hari sebelum ledakan. Ia menanyakan cara merakit kembang api, kecepatan tembakan untuk membuat kembang api meledak, dan aturan apa yang harus dihindari saat membeli bahan peledak.

“Kami tahu bahwa AI akan menyebabkan perubahan bagi kita semua pada satu titik atau lainnya, sepanjang hidup kita,” kata Sheriff Polisi Clark County/Las Vegas Kevin McMahill, seperti dikutip NBC News, Rabu (8/1/2025). )

“Saya rasa ini adalah kejadian pertama yang saya sadari di wilayah AS di mana ChatGPT digunakan untuk membantu seseorang membuat perangkat,” lanjutnya.

Juru bicara OpenAI, yang menjalankan ChatGPT, mengatakan mengecewakan melihat teknologi yang digunakan untuk serangan tersebut. Mereka mengatakan OpenAI akan membantu penegakan hukum dalam proses investigasi.

“Kami kecewa dengan kejadian ini dan berkomitmen untuk memastikan bahwa alat AI digunakan secara bertanggung jawab,” kata juru bicara OpenAI.

Model kami dirancang untuk menolak perintah berbahaya dan mengurangi konten berbahaya. Dalam hal ini, ChatGPT merespons informasi publik di Internet dan memberikan peringatan akan aktivitas berbahaya atau ilegal, lanjutnya.

Polisi Las Vegas mengidentifikasi Livelsberger sebagai dalang ledakan tersebut. Petugas koroner Clark County mengumumkan bahwa pria tersebut, yang merupakan seorang prajurit aktif di Angkatan Darat Amerika Serikat, meninggal karena luka tembak di kepala yang dilakukan sendiri.

Ledakan tersebut menyebabkan tujuh orang luka ringan, namun hampir tidak ada kerusakan pada Trump International Hotel. Pihak berwenang yakin Livelsberger bertindak sendirian.

Meski melakukan aksinya dengan Cybertruck dan menargetkan sebuah hotel milik Presiden terpilih AS Donald Trump, pihak berwenang mengatakan Livelsberger tidak menaruh dendam terhadap Trump atau CEO Tesla Elon Musk. Tonton video “Video: Polisi Mengatakan Tidak Ada Tanda-Tanda ISIS dalam Ledakan Cybertruck” (vmp/vmp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top