Jakarta –
Serangan Iran terhadap Israel memang berhasil digagalkan, namun cukup untuk mengalahkannya, dan ada juga rudal Iran yang mampu menghantam Israel. AS juga turun tangan untuk membantu Israel mengirimkan senjata anti-rudal THAAD yang canggih beserta awaknya.
Pernyataan Pentagon yang dikutip CNN ANBALI NEWSINET menyebutkan Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan baterai THAAD dan awaknya untuk membela Israel.
THAAD dapat menggunakan metode hit-kill untuk menembak jatuh rudal balistik jarak pendek, menengah dan jauh pada tahap akhir. Senjata THAAD tidak memiliki hulu ledak, namun menggunakan energi kinetik tumbukan untuk menghancurkan rudal lawan. Jarak hingga 200 km.
Iran pada 1 Oktober menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel, dan banyak dari rudal tersebut berhasil mengenai Israel tengah dan selatan. Sistem pertahanan Israel yang terdiri dari Iron Dome dan gendongan David pada anak panah ke-2 dan ke-3 dinilai cukup rentan jika terus-menerus diserang.
Sekitar 100 tentara AS akan dikerahkan ke Israel untuk mengoperasikan THAAD, menurut seorang pejabat Kementerian Pertahanan Israel. Pengerahan pasukan AS ke Israel jarang terjadi. Sistem THAAD dirancang khusus untuk pertahanan rudal balistik dan dapat membantu Israel mempertahankan diri dengan lebih baik terhadap serangan Iran di masa depan.
Amerika Serikat juga telah berkonsultasi dengan Israel mengenai bagaimana menanggapi serangan Iran pada tanggal 1 Oktober, dan para pejabat AS mengatakan mereka tidak ingin Israel menargetkan fasilitas nuklir atau ladang minyak Iran. Presiden AS Joe Biden mengatakan respons Israel harus proporsional.
Amerika Serikat terus mendukung Israel dalam konflik Timur Tengah yang semakin meningkat. Selama serangan 1 Oktober, kapal perang AS terlibat dalam penghapusan rudal dari Iran.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan: “Sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS menyerang Pasukan Pertahanan Udara Israel dan menembakkan rudal pencegat, menembak jatuh rudal yang masuk.”
Kapal perusak yang membantu Israel menghentikan serangan tersebut dilaporkan adalah USS Bulkeley dan USS Cole. Faktanya, sejak serangan Hamas pada tahun 2023 Pada tanggal 7 Oktober, kapal perang Amerika berlayar melalui Laut Mediterania, Laut Merah, Teluk Oman, dan Laut Arab.
USS Bulkeley dan USS Cole adalah anggota kapal perusak kelas Arleigh Burke Angkatan Laut AS. Ia memiliki panjang hingga 155 m, volume hingga 9.700 ton, dan dapat menampung hingga 90 rudal atau roket. Biaya unitnya sekitar 2,2 miliar dolar (sekitar 2,2 triliun won). Tonton video “Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert Menyebut Serangan Iran sebagai ‘Deklarasi Perang Resmi'” (fyk/rns)