Jakarta –
Sebagian besar wilayah Indonesia kini mulai diguyur hujan. Tak hanya intensitas ringan, di beberapa wilayah, hujan dengan intensitas tinggi juga berdampak pada masyarakat. Di Kota Sukabumi misalnya, banjir merusak pemukiman dan berbagai fasilitas warga.
Pantauan ANBALI NEWSNews, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat jumlah warga yang mengungsi akibat bencana hidrometri. Jumlahnya 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa.
“Pengungsi ini tersebar di beberapa wilayah seperti Cikembar, Pabuaran, Lengkong, Sampenan dan beberapa wilayah lainnya,” kata Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Kota Sukabumi, dilansir Antara, Senin (9/12 /2024).
Melihat kejadian pertama, pemerintah melalui BNPB telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko bencana, salah satunya perubahan iklim. Hal serupa juga dilakukan Pemda DKI Jakarta. Untuk membubarkan awan hujan yang membumbung di langit Kota Sukabumi, BPBD Kota Sukabumi akan melakukan pekerjaan modifikasi cuaca mulai Sabtu, 7 Desember hingga Senin, 9 Desember. Dengan adanya operasi ini, hujan lebat diperkirakan akan terjadi di Kota Sukabumi.
Perubahan iklim bukanlah hal baru di Indonesia. Beberapa pemerintah daerah dan pusat sepakat bahwa cara ini efektif mengurangi risiko bencana hidrometeorologi mulai dari banjir hingga tanah longsor.
Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, juga berulang kali mengatakan bahwa pemerintahannya mendorong perubahan iklim. Tak hanya membuat kebijakan seperti pengelolaan karbon dan gagasan ekonomi hijau, partai juga menyampaikan pesan tersebut kepada seluruh masyarakat.
Saat itu, Jokowi mengatakan ancaman perubahan iklim adalah nyata. Beliau kemudian berbicara tentang pentingnya pemanfaatan transfer energi oleh masyarakat dunia. Terkait ekonomi hijau, ia mengatakan konsep ini tidak hanya soal perlindungan, tapi juga kesejahteraan manusia.
“Karena ekonomi hijau bukan hanya soal menjaga lingkungan, tidak hanya itu saja, tapi juga mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Jokowi saat membuka Indonesia International Sustainability Forum (IISF). ) 2024 di JCC, Senayan, Kamis (5/9/2024).
Lalu bagaimana dengan periode Prabowo-Gibran? Seberapa besar komitmen pemerintah saat ini dalam mencegah dampak negatif perubahan iklim? Lanjutkan pembahasan pada Editorial Review.
Menuju ke Jawa Tengah, ANBALI NEWSSore akan mengulas perkembangan kasus penganiayaan yang dilakukan warga Wonosegoro, Boyolali terhadap anak berusia 12 tahun. Ia diserang warga hingga terluka parah karena dituduh mencuri celana dalam. Korban pertama dipukul oleh Pak RT. Berdasarkan penuturan ANBALI NEWSJateng, bocah tersebut dianiaya oleh 15 orang. Apa saja jenis-jenis pelecehan? Langkah apa yang akan diambil polisi? Ikuti Laporan Editorial ANBALI NEWSJateng selengkapnya di Indonesia ANBALI NEWS ANBALI NEWS ini.
Sementara itu, sebagai penutup ANBALI NEWSSore edisi hari ini, Sunsettalk akan mengulas laga pertama Indonesia pada laga AFF 2024 tadi malam. Bertandang ke Myanmar, Indonesia berhasil menang 0-1 melawan tuan rumah. Alhasil, Indonesia kini berada di peringkat kedua Grup B, tertinggal dari Vietnam karena selisih gol. Apakah ramuan Shin Tae-yong dinilai berhasil? Bergabunglah dalam diskusi sebelum matahari terbenam.
Ikuti terus ulasan mendalam berita hangat ANBALI NEWS sepanjang hari (live streaming) Senin-Jumat, 15.30-18.00 WIB, di 20.ANBALI NEWS.com dan TikTok ANBALI NEWS. Jangan lewatkan survei untuk mengikuti tren pasar saham menjelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“ANBALI NEWS-ANBALI NEWS Sore, bukan hanya Hore!” (panjang / panjang)