Jakarta –
Program Kartu Prakerja merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Program ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2020.
Menurut situs resmi Prakarja, program tersebut merupakan beasiswa pelatihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan kerja dan usaha. Alasan munculnya program ini adalah keinginan pemerintah untuk mendorong masyarakat agar terus belajar.
Manfaat dari program ini tidak sedikit. Pemegang Kartu Prakerja mendapatkan pelatihan hard skill dan soft skill untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing pekerja. Selain itu, tujuan dari program ini adalah untuk mendorong dan mengembangkan kewirausahaan.
Kartu Prakerja menyasar masyarakat pencari kerja, pekerja atau pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan, serta pemilik usaha kecil dan menengah berusia 18-64 tahun.
Mengutip situs resmi Prakarja, program tersebut menyasar 514 kabupaten/kota di Indonesia dan total penerimanya mencapai 18,9 juta orang. Danny Pushpa Purbasari, Direktur Eksekutif Prakerja PMO, mengatakan rata-rata penerima program ini adalah generasi Z dan Milenial.
“Di antara peserta Prakaraja, sebagian besar berusia 18-35 tahun atau Gen-Z dan Millenial, desil 1 aspirasi kelas ekonomi menengah hingga menengah atas, banyak yang berasal dari pedesaan,” kata Denny. Jumat (11/10/2024).
Program ini berfokus pada penyandang disabilitas di Indonesia. Berdasarkan angka yang disampaikan Prakarja, 3% penerima manfaat program ini adalah penyandang disabilitas.
Dalam kurun waktu 4 tahun, Prakarja telah memberikan lebih dari 6.000 pelatihan. Dengan pelatihan yang diberikan di Prakarja, para penyandang disabilitas dapat mengembangkan keterampilannya di rumah.
Kilas balik
Dikutip CNBC Indonesia, program Kartu Prakerja ini pertama kali diluncurkan pada 11 April 2020. Program tersebut muncul tak lama setelah pemerintah memberlakukan pembatasan sosial besar-besaran (PSBB) akibat pandemi COVID-19.
Berbeda dengan saat ini, saat program pertama kali diluncurkan, pemerintah memadukan pelatihan dengan program bantuan sosial. Tujuannya adalah untuk membantu orang-orang yang mata pencahariannya hancur akibat pandemi ini.
Merujuk laman resmi Prakraja, program ini efektif mengurangi dampak pandemi COVID-19. Berdasarkan survei pers pada tahun 2021, program ini jelas meningkatkan keterampilan penerima dan berhasil mengubah situasi ketenagakerjaan penerima. Tak hanya itu, program tersebut berhasil meningkatkan upah pekerja sebesar 31,6 persen.
Fabrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Moneter Kementerian Keuangan, mengatakan program tersebut telah mengatasi dampak buruk COVID-19.
“Dalam hal ini, program Kartu Prakerja merupakan program penting yang mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan dunia kerja. Kartu Prakerja telah terbukti meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kemampuan berwirausaha. mendapatkan penghasilan atau kesempatan mendapatkan pekerjaan baru, sekaligus “‘spotting effect’ akibat epidemi bisa dihilangkan,” jelas Fabrio (akn/ega).