Jurus Citroen ‘Jegal’ Mobil China

Jakarta –

Pabrikan China memang menjadi kutukan bagi banyak pabrikan. Selain menawarkan berbagai fitur tambahan, pabrikan China juga menjual mobilnya dengan harga murah.

Tak heran jika mobil China menjadi favorit baru masyarakat di seluruh dunia. Mereka mencoba mendobrak mobil China dengan berbagai cara. Di Amerika Serikat misalnya, bea masuk impor mobil listrik dari China mencapai 100 persen. Di Eropa, mobil listrik China juga dikenakan tarif impor yang tinggi yakni 45 persen. Meski terkesan efektif menghentikan laju pertumbuhan mobil listrik China, pabrikan asal Prancis Citroen justru punya penilaian berbeda.

“Ya, jelas persaingan dengan Tiongkok sangat kuat di mana-mana. Dan ini adalah fakta kehidupan, seperti yang terjadi di industri lain dalam beberapa tahun terakhir. Namun kini terjadi di industri otomotif,” kata Direktur Jenderal Merek Citroen, Thierry Kokas di Paris.

“Jadi satu-satunya jawaban yang bisa kami berikan adalah bagaimana kami membandingkannya dengan kompetisi yang terjadi di wilayah yang sama?” Artinya, Anda tidak dapat mengandalkan tarif atau pajak untuk melindungi diri dari persaingan Tiongkok. Mengapa? Karena pajaknya bisa berlaku untuk yang datang, tapi bisa ke titik lain, dan banyak negara di dunia yang tidak punya pajak khusus untuk mobil China,” tambah Koka.

Untuk itu, lanjut Koka, Citroen akan mengambil langkah strategis lainnya agar mampu bersaing dengan laju pabrikan mobil China.

“Di banyak negara di dunia, persaingan dengan China setara dengan kompetitor lainnya. Jadi kita harus berjuang di area yang sama, yaitu pengurangan biaya produksi. Dan inilah yang kami lakukan di Citroen, baik di Eropa maupun di Eropa. Di luar negeri (di negara lain),” kata Koka.

“Di mana pun kami membuat mobil, kami ingin mobil tersebut sangat kompetitif, sehingga kami dapat bersaing dengan mobil Tiongkok dengan proposisi yang sangat kompetitif.” Tidak ada solusi selain melawannya. Maksudnya kalau kita mau hadir di banyak negara, biaya produksinya harus kita perjuangkan, ini penting sekali,” kata Koka.

Kokas juga memahami bahwa selain mengurangi volume produksi, memastikan kualitas terbaik harus menjadi prinsip Citroen dalam produksi produk.

“Tentu ada faktor lain karena kita perlu mencoba kualitas, kehandalan, jaringan dealer dan lain sebagainya. Kalau kita ambil contoh Indonesia. Kita mulai mewakili merek Citroën di Indonesia, jadi kita perlu memberikan kepercayaan kepada pelanggan. . Jaringan Dealer Kanan, Kualitas Kanan, Dll. “Tonton Video” Gerilyawan Mulai di RI, Berapa Banyak Mobil Citroen Terjual (Lth/Kering?)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top