Jakarta –
Alibaba ingin menjual jaringan department store Intime. Alibaba Group mengatakan akan menjual department store tersebut dengan kerugian. Perusahaan akan segera berbenah dan fokus pada e-commerce-nya.
Penjualan tersebut menandai percepatan lebih lanjut dalam restrukturisasi Alibaba, setelah grup tersebut dipecah menjadi enam unit bisnis tahun lalu. Rencananya Alibaba akan mengintegrasikan platform e-commerce domestik Tiongkok dan internasional ke dalam satu unit bisnis.
Melansir Reuters, Selasa (16/12/2024), alasan perseroan menjual department store tersebut karena menghadapi persaingan yang semakin ketat. Pesaingnya banyak memberikan diskon di dalam dan luar negeri.
Alibaba akan menjual Intime kepada konsorsium yang mencakup Youngor Fashion dan anggota tim manajemen Intime senilai US$1,02 miliar, tergantung persetujuan.
Alibaba adalah Intime sejak 2017 senilai $2,6 miliar. Hal ini dilakukan untuk berekspansi ke segmen ritel fisik dan kini memiliki 99% pangsa bisnis. Berdasarkan catatan Reuters, raksasa e-commerce tersebut sedang berupaya menjual sejumlah aset di sektor konsumen. Misalnya, Intime, perusahaan grosir Freshippo, dan pengecer RT-Mart fokus pada bisnis inti mereka.
Alibaba, di bawah kepemimpinan mantan CEO Daniel Zhang, telah memperluas kehadiran ritelnya dengan mengakuisisi beberapa jaringan toko fisik. Ini termasuk pengecer elektronik Suning dan operator supermarket Sun Art Retail, yang mengoperasikan RT-Mart.
Namun, lingkungan konsumen yang menantang di Tiongkok telah memberikan tekanan pada semua pengecer dan platform e-commerce.
Pada bulan April, salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma, menyatakan dukungannya terhadap upaya restrukturisasi perusahaan. Dia juga mengakui kesalahan masa lalu dalam memo panjang kepada karyawan. (fdl/fdl)