Jurus Bos RRQ Supaya Komunitas Esports Lebih Positif dan Loyal

Jakarta –

Ekosistem olahraga terus berkembang setiap tahunnya. Begitu pula dengan penggemarnya yang semakin bertambah. Dengan latar belakang ini, Andrea Pauline Hussain, pendiri dan CEO RRQ, telah mengambil pendekatan menarik untuk membuat komunitasnya lebih terlibat dan berkomitmen.

“Jadi rahasianya sederhana, lakukan saja, jangan lakukan, pesan, edukasi, sosialisasikan, lakukan apa yang selama ini kita yakini. Komunitas yang sehat akan memperbaiki lingkungan olahraga di Indonesia,” kata Andreian saat ditemui RRQ bersama Upacara pengumuman Realme Indonesia Dilangsungkan di Artotel, Pusat Kota Jakarta, Jakarta, Selasa (14 Januari 2025).

Ia mengatakan, partai selalu mendukung masyarakat yang sehat. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mendemonstrasikannya dengan pekerjaan.

Kedua, menurut saya mulai dari RRR, konten kami selalu mengedepankan apa yang namanya nasionalisme, yang sudah dicapai. Tentu kami bukan yang terbaik di dunia, tapi kami akan berusaha menjadi yang terbaik. Kami coba akui itu kita Error. Error sedang berusaha memperbaiki diri.

Andrea mengatakan, hal ini merupakan pesan penting bagi komunitasnya. Oleh karena itu, meskipun RRQ kalah dalam pertandingan, fanbase mereka yang besar pasti akan memberikan dukungan.

“Melihat data penontonnya, data acara kita yang selalu ramai, selalu penuh, dan kepercayaan brand. Kalau kita tidak bisa menyampaikan image positif, saya kira kita akan tertinggal jauh dari brand,” jelas Andrine.

Ia mengaku antara lain membuat wadah bagi para penggemar RRR yang ingin mengadu. Biasanya tetap berada di dalam rumah dan membaca setiap pesan yang disampaikan fans untuk tim.

“Karena pada dasarnya orang yang sedang frustasi itu butuh pelampiasan. Ada yang melihat keluh kesahnya sebagai tindakan kebencian. Kalau buatku, tidak. Tapi kalau memang fans, mereka yang frustasi, ‘Kenapa? Kita memang begitu. Bisa saja kita menang dengan cara ini.’ Terima kasih tuan.

Yah, dia pikir itu perlu. Jadi Andrian mengatakan, strateginya bukan lari dari sesuatu yang tidak menyenangkan, tapi menghadapinya dan mendengarkannya. Karena dia menjelaskan itu bagian dari mengembangkan komunitas kami.

“Ada yang senang, ada yang kecewa, ada yang bangga, ada pula yang benci. Bagi saya, itu dinamika ekosistem esports, tapi harus berdasarkan koridornya. Kalau kita dekat, kita tahu apa yang mereka inginkan, kita tahu apa harapan mereka. Apa, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top