Jakarta –
Berbeda dengan dulu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kali ini memilih menunggu bola dari pemerintah daerah (Pemda) setempat jika ada ruang di wilayahnya dan perlunya gelar online.
Direktur Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto mengatakan soal pembangunan Stasiun Transmisi Dasar (BTS) yang akan dibangun pemerintah berdasarkan permintaan masyarakat.
“(Permintaan) karena mereka tahu wilayah apa saja yang tersedia dari pemerintah daerah. Kalau permintaannya kami terima, kami akan bekerja sama dengan operator selulernya,” kata Wayan dalam pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta. , Senin (13/1/2025).
Setelah itu, Komdigi melakukan survei terhadap situs-situs yang membutuhkan sinyal internet. Dari situ bisa diketahui daerah mana yang lebih banyak akses internetnya atau daerah mana yang akan dibangun BTS baru.
“(Tentunya pemerintah menunggu bola dari pemerintah daerah) ya,” ujarnya.
Sebagai CEO Komdigi Infrastruktur Digital yang ditunjuk Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid, Wayan diminta fokus pada konektivitas internet di daerah. Hal itu diberikan usai pengambilan sumpah oleh pejabat senior Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital merupakan hasil perubahan yang terjadi setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Infrastrukturnya kita jaga. Kalau bicara komunikasi, kita harus punya infrastruktur komunikasi kabel, radio, frekuensi, satelit (pakai). Ya, semua itu Anda kelola di tempat kami,” jelasnya.
“Di koneksi kanan, Bakti 3T ada di bawah kita untuk website. Kemudian untuk situs komersil tentunya dengan penyedia informasi. Dengan menggunakan teknologi ini maka di sini akan ada peluang sebagai pengelola percepatannya. , ” mencapai hal tersebut bekerja sama dengan pemerintah daerah, berkoordinasi dengan ekosistem yang akan diambil, ” pungkas Wayan.
Saksikan video “Video: BPPIK bicarakan peningkatan TI dengan Kemkomdigi” (agt/afr)