Jakarta –
Dalam rangka mendukung usaha kecil, menengah, dan mikro di Jawa Timur untuk meningkatkan standarnya dan menembus pasar luar negeri, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) resmi menyelenggarakan Trade Linkage Summit 2024 pada tanggal 14 Oktober 2024 hingga 15 Oktober 2024 di Gedung Balai Pemuda Surabaya.
Menurut Eddie Masrianto, Kementerian Keuangan dan Pelayanan Global Bankjatim, Trade Connectivity Summit 2024 diinisiasi Bankjatim bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Pusat Ekspor Surabaya sebagai bagian dari upaya perusahaan mengembangkan usaha mikro, kecil dan usaha menengah serta meningkatkan perekonomian negara.
“Acara ini dihadiri oleh 41 stan pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro binaan Orientasi Ekspor Bankjatim. Selain itu juga terdapat stan layanan dari instansi terkait kegiatan ekspor seperti Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Perikanan Jatim. dan Satwa Balai Karantina Tumbuhan, Dinas Kehutanan Jawa Timur dan beberapa perangkat daerah lain di Jatim menjelaskan dalam keterangan tertulis (16 Oktober 2024).
Eddie juga berharap melalui acara ini dapat melahirkan eksportir baru dari komunitas usaha kecil, menengah, dan mikro. Pasalnya, Tradelink Summit 2024 akan memberikan pelatihan komprehensif dan platform pemasaran yang efektif bagi industri ekspor.
“Trade Connect Summit 2024 merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapan UMKM memasuki dunia ekspor. Tujuan dari program ini adalah agar UMKM dapat mengoptimalkan produk lokalnya dan bersaing di pasar global.
Selain itu, banyak kegiatan menarik di acara ini. Mulai dari pameran, konferensi bisnis hingga talkshow bisnis. Beragam topik menarik juga dibahas dalam kompetisi bisnis tersebut, dan pembicaranya merupakan pakar di bidangnya. Seperti gambaran pasar Dubai, sinergi pemerintah dan perbankan untuk mendukung ekspor negara, peran logistik dalam kegiatan ekspor dan masih banyak lagi.
“Pada Trade Connectivity Summit 2024, kami tidak hanya mengadakan pameran atau talk show saja, namun juga memperkenalkan komisaris perdagangan atau ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) dan calon pembeli dari berbagai negara. Pelaku bisnis juga dapat menarik pengguna seluas-luasnya untuk mengembangkan bisnisnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Jatim juga menandatangani perjanjian bersama dengan Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor.
“Kami yakin sinergi pemerintah dan Bank Jatim akan memperkuat ekosistem ekspor Indonesia. Melalui akses pasar global yang lebih luas, UMKM Bank Jatim dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian negara memberikan akses pembiayaan dan memfasilitasi akses UKM ke pasar global melalui berbagai program dukungan yang ada.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono sangat optimis Bankjatim mampu mendorong UMKM Jatim ke kancah internasional melalui puncak konektivitas perdagangan tahun 2024.
“Atas nama Pemprov Jatim, kami mengucapkan terima kasih kepada Bankjatim karena telah menjadi motor penggerak bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan tarafnya. Begitu juga dengan pusat perdagangan, acara ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk terhubung dengan dunia internasional, sekaligus menjadi tempat bertemunya para pelaku korporasi dan pembeli koperasi dari luar negeri agar dapat langsung memperdagangkan produknya masing-masing melalui bisnis ini. berpasangan,” tambahnya.
Adi mengatakan perbankan, khususnya bank daerah, mempunyai peran yang sangat penting dalam pembinaan pelaku UMKM. Selain itu, Jatim mempunyai potensi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah serta sumber daya alam pendukung ekspor (SDA).
“UMKM perlu meningkatkan kemampuannya dalam masuk dan mempelajari transaksi internasional. Kegiatan ini juga merupakan komitmen Bankjatim sebagai BUMD untuk terus memberikan kontribusi yang dirasakan secara langsung kepada masyarakat khususnya UMKM,” jelasnya.
Selain itu, Adhy juga meyakini BJTM dapat berperan aktif dalam membantu memberikan pembinaan kepada pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro.
“Hal ini penting karena kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap produk domestik bruto Jatim terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2022 meningkat sebesar 0,55% dibandingkan tahun 2021, sedangkan pada tahun 2023 hingga tahun 2024 target kontribusinya adalah sebesar 0,55%. mencapai 58,5% hingga 58,8% %. Saksikan video “Saksikan Pameran Makanan dan Perhotelan Indonesia 2024 di JIEXPO Kemayoran” (prf/ega)