Jakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum memastikan kapan kebijakan cukai minuman manis kemasan (MBDK) akan diterapkan. Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya akan mempertimbangkan terlebih dahulu kondisi perekonomian.
Penindakan bea cukai MBDK akan melihat perkembangan ekonomi pada triwulan I tahun 2025 dan triwulan II tahun 2025, kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolan.
“Untuk MBDK, kita akan review perkembangannya pada triwulan I tahun 2025, triwulan II, kemudian kita sesuaikan dengan kondisi perekonomian dan kondisi sosial saat ini untuk melihat pelaksanaannya sesuai dengan keseimbangan yang ada di hadapan kita,” Askolan dikatakan. Dikutip pada Selasa (7/1/2025).
Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, pemerintah menargetkan penerimaan cukai MBDK sebesar Rp 3,8 triliun pada tahun 2025. Tujuan ini ditentukan berdasarkan studi pembangunan ekonomi.
“(Cukai MBDK) tercatat tahun 2025 Rp 3,8 triliun. Kami sudah berdiskusi dengan DPR dan kami melihat pemberlakuan cukai MBDK harus ditinjau ulang sesuai perkembangan ekonomi,” kata Direktur Direktorat Pendapatan dan Perencanaan Strategis. Jenderal Bea dan Cukai, M Afla Farobi pada media briefing di Anier, Kamis (26/9/2024).
Afla menambahkan, target pendapatan sektor MBDK dibuat dengan simulasi komisi sebesar 2,5%. Dia mengatakan, angka 2,5% itu didapat setelah berdiskusi dengan Badan Akuntabilitas Fiskal Negara (BAKN) DPR RI.
“Kemarin ada catatan tentang pajak 2,5%, karena masih dalam penyelidikan, pajak 2,5% itu sudah ditambahkan bahan pemeriksaan kami,” ujarnya.
Sayangnya, MBDK belum bisa berkomentar banyak soal produk cukai. Persoalan tarif dan produksi dibahas lebih lanjut terkait dengan kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Riset kita masuk 2,5%, jadi kita belum putuskan. Ini akan berdampak pada kebijakan pemerintah yang baru. Jadi kalau soal tarif, yang akan ditetapkan masih dalam pengawasan ketat,” ujarnya.
Tonton juga video “Prabovo: Ada yang Masih Miskin” tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat:
(membunuh/membunuh)