Jakarta –
PT Pertamina (Persero) mendukung pemanfaatan dan eksploitasi ekosistem hutan melalui program kehutanan berkelanjutan Pada tahun 2024, proyek tersebut akan memiliki 337 proyek penanaman pohon, dengan luas kawasan lindung sebesar 891 hektar.
Kemitraan teknis juga dilakukan dalam program kehutanan berkelanjutan, salah satunya melalui Program Perhutanan Sosial bersama Kementerian Kehutanan yang memberikan dukungan intensif kepada 13 Kelompok Usaha Kehutanan Masyarakat (KUPS) di seluruh Indonesia.
Proyek ini juga mendukung program pemerintah Asta Sita mengenai kemandirian pangan, yang berfokus pada 12 produksi dan penguatan pangan padi, buah-buahan (nanas, lengkeng, sirsak, buah naga, durian, mangga, rambutan) perhutanan sosial. Menghasilkan alpukat, pisang, pinang dan kelapa), makanan laut, minyak kelapa, madu, gula tebu, kacang almond, dan kopi. Beberapa komoditas tersebut masuk dalam 12 kategori komoditas pangan strategis nasional, seperti beras, gula pasir, minyak kelapa, dan ikan.
Bapak Romo Joko Santoso, Wakil Presiden Pertamina yang membidangi komunikasi korporat, menegaskan bahwa program tersebut juga didorong untuk mendukung program pangan selain pengembangan perekonomian negara dan perlindungan lingkungan melalui program perhutanan sosial. Untuk pemerintah
“KUPS diharapkan mampu memperbanyak lahan hutan untuk meningkatkan produksi pangan melalui program perhutanan sosial. Contoh baik lainnya adalah KUPS Margo Rukun Bestari di Ulubelu, Kabupaten Tanggams, Lampang yang telah berhasil memproduksi kopi, madu, pupuk organik, dan lain-lain yang ramah lingkungan. Fadjar. “Produksi ini tidak hanya menunjang kebutuhan pangan lokal, tapi juga seperti Kopi Belo,” jelasnya dalam siaran pers, Senin. Juga meningkatkan penetrasi pasar produk.
Dukungan yang diberikan Pertamina antara lain pelatihan teknis, akses keuangan dan penguatan kelembagaan KUPS. Demokrasi ini memungkinkan kelompok petani untuk secara mandiri dan berkelanjutan membentuk usaha yang menguntungkan Bidang penelitian penting lainnya adalah integrasi teknologi ramah lingkungan di setiap tahap produksi, mulai dari produksi hingga pemasaran
Bapak Wastoi yang merupakan sponsor Program Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari mengatakan, masyarakat telah merasakan manfaat dari program perhutanan sosial seluas 40 hektar yang melibatkan 10 kelompok petani hutan.
“KUPS Margo Rukun Bestari kini mampu menggarap 190.000 pohon berbuah serta menghasilkan 70 ton pupuk tanah dari bahan baku kulit kopi dengan biaya Rp 1,5 miliar. Terima kasih banyak atas pengelolaan usahanya,” kata Wastoyo , pahlawan lokal Program Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari. Kita semua diberkati untuk melindungi masyarakat.
Dengan semangat kerjasama dan inovasi, Program Kehutanan Berkelanjutan berhasil menanam 8 juta pohon produktif dan pohon mangga serta mendorong masyarakat lokal agar bisa sukses secara ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendapatan kelompok hingga Rp3. miliar per tahun untuk 4.783 orang
Program Hutan Berkelanjutan berkontribusi langsung terhadap pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam menjamin kelaparan (SDG 2), konsumsi dan produksi berkelanjutan (SDG 12) dan aksi iklim (SDG 13). Selain itu, proyek ini juga sesuai dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) yang menjadi landasan bisnis berkelanjutan Pertamina.
Saksikan video “Memberdayakan Perubahan: Kesuksesan Pertamina Eco Runfest 2024” (solo/solo)