Gencatan Senjata Israel-Hamas, Banyak RS di Palestina Sudah ‘Kolaps’

Jakarta –

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas, banyak rumah sakit di Palestina hancur

Gencatan senjata akan resmi diterapkan di Gaza, Palestina, pada Minggu (19/1/2025). Kesepakatan ini dicapai setelah adanya perundingan antara Israel dan Hamas setelah 460 hari konflik yang menimbulkan banyak kerusakan, termasuk rumah sakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengumumkan bahwa dibutuhkan dana sebesar US$10 miliar untuk membangun kembali atau memperbaiki kerusakan sistem kesehatan Gaza dalam lima hingga tujuh tahun ke depan.

“Kebutuhannya sangat besar,” kata Rick Piperkorn, perwakilan Badan Kesehatan PBB di wilayah Palestina, Kamis (16 Januari 2025).

Pekerja bantuan menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza yang dilanda perang, di tengah upaya untuk memperkirakan skala kebutuhan yang sangat mendesak.

Peeperkorn mengatakan perkiraan pertama timnya mengenai biaya pembangunan kembali sektor kesehatan saja adalah sekitar US$3 miliar untuk 1,5 tahun pertama, kemudian US$10 miliar dalam lima hingga tujuh tahun.

“Di Gaza, kita semua tahu bahwa ada banyak kerusakan. “Saya belum pernah melihatnya di tempat lain dalam hidup saya,” katanya.

Sementara itu, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kurang dari separuh rumah sakit di Gaza tidak digunakan.

Dia memuji pengumuman mediator pada hari Rabu bahwa Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata sebagai kabar baik.

Ia berharap perjanjian ini menandai berakhirnya babak paling kelam dalam sejarah hubungan Israel-Palestina.

“Kami menyambut berita ini dengan penuh kegembiraan, namun juga dengan kesedihan karena berita ini datang terlambat bagi mereka yang tewas dalam konflik tersebut,” ujarnya.

Dia juga terdengar berhati-hati. Mengingat apa yang telah kita lalui sebelumnya tidak terduga, dan kesepakatan tidak terkonfirmasi,” ujarnya.

Meski para perunding mengatakan perjanjian akan dimulai pada hari Minggu, Tedros mendesak kedua belah pihak untuk tidak menunggu lebih lama lagi.

“Jika kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata, gencatan senjata harus segera dimulai,” katanya. “Obat terbaik adalah perdamaian.

“Sekarang mari kita mulai penyembuhan.” Kami membutuhkan akses yang segera, tidak terputus dan terjamin untuk mempercepat aliran bantuan masuk dan keluar Gaza.” Saksikan video “Video seruan PBB setelah perjanjian Gaza” (naf/naf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top