Jakarta –
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso membeberkan kunci keluarnya Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah. Ia mengatakan, berdasarkan data Bank Dunia, seharusnya pendapatan per kapita Indonesia di atas US$4.465.
“Menurut riset Bapenas, jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6% terpenuhi, Indonesia diharapkan bisa lepas dari jebakan kelas pendapatan menengah pada tahun 2041,” kata Sunaso dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/10/2021). 2024 )jelaskan. ).
Pada Indonesia Future Policy Dialogue Forum yang digelar di Jakarta, Rabu (9 Oktober), Sunaso memaparkan hasil penelitian mengenai faktor Belt and Road. Ia mengatakan, faktor yang paling menentukan pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada sumber daya manusia, atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja.
Ia juga menjelaskan, pembentukan sumber daya manusia harus didorong oleh tiga faktor. Pertama, Indonesia harus fokus pada pemaksimalan nutrisi dan kebutuhan pangan.
“Oleh karena itu, kita harus fokus pada pengembangan strategi ketahanan pangan yang khusus, spesifik, dan berwawasan jauh ke depan,” kata Sunaso.
Kedua, negara mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya karena hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan cara terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan memberi mereka pekerjaan.
Oleh karena itu, setiap orang yang berada pada usia produktif harus bekerja. Dalam konteks ini, pemerataan kesempatan kerja menjadi penting, kata Sunaso.
Lebih lanjut, Sunaso menilai pertumbuhan ekonomi inklusif diperlukan untuk mencapai kesetaraan kesempatan kerja. Hal ini mencakup unsur kesetaraan dan keterlibatan masyarakat untuk membantu pertumbuhan dan pembangunan.
“Investasi yang penting adalah human capital, dan kalau ingin meningkatkan human capital, perbaiki dulu gizi dan pangannya. Baru kita tunggu, dan untuk pemerataan kita perlu pertumbuhan yang inklusif,” tutupnya. (acd/acd)