Tokyo –
Pemerintah Jepang mengatakan dalam 30 tahun ke depan jumlah gempa bumi besar akan sedikit meningkat. Dan kemungkinan hal itu akan terjadi adalah 75-82 persen.
Laporan dari CNA, Jumat (17/1/2025) menurut para ahli, kehancuran bisa memiliki kekuatan yang kuat berukuran 8 hingga 9 skala Richter. Kekuatan ini dapat menyebabkan tsunami besar, menewaskan ratusan ribu orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar.
Komite Riset Pertambangan mengatakan pihaknya menaikkan perkiraan tersebut menjadi antara 75 dan 82 persen dari sebelumnya antara 74 dan 81 persen.
Hal ini terkait dengan gempa megathrust di Selat Nankai, saluran bawah laut sepanjang 800 km yang membentang di dekat pantai Pasifik Jepang. Parit tersebut merupakan tempat Laut Filipina ‘merosot’ atau tenggelam di bawah landas kontinen dekat Jepang.
Lempeng-lempeng ini terkompresi saat bergerak dan menyimpan banyak energi, yang jika dilepaskan dapat menimbulkan gempa besar.
Menurut Kantor Nasional Promosi Penelitian Gempa Bumi, dalam 1.400 tahun terakhir, gempa besar terjadi di Palung Nankai setiap 100 hingga 200 tahun. Gempa bumi tercatat pada tahun 1946.
“Sudah 79 tahun sejak gempa terakhir terjadi, dan jumlah gempa bumi meningkat setiap tahun sekitar satu persen,” kata seorang pejabat Komite Penelitian Arkeologi kepada AFP.
Menurut pendapat pemerintah pada tahun 2012, pulau-pulau kecil di lepas pantai utama bisa terendam tsunami dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Gelombang besar dapat menghantam pulau utama Honshu dan Shikoku dalam hitungan menit.
Agustus lalu, Asosiasi Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan gempa pertama berdasarkan peraturan yang dibuat setelah gempa dan tsunami Tohoku tahun 2011.
Peringatan tersebut dikeluarkan kembali seminggu kemudian, namun persediaan beras dan beras terbatas karena masyarakat menimbun persediaan darurat mereka.
Pada tahun 1707, seluruh bagian Palung Nankai pecah sekaligus, menimbulkan gempa bumi yang tetap menjadi gempa bumi terkuat kedua yang pernah tercatat. Gempa bumi itulah yang menyebabkan letusan terakhir Gunung Fuji, diikuti oleh dua megathrus Nankai yang dahsyat pada tahun 1854, dan dua lagi pada tahun 1944 dan 1946. Saksikan video “Video: Rekaman CCTV ANBALI NEWS Gempa M 6,9 di Jepang” (sym /wsw)