Jakarta –
Kereta Api Argo Parahyangan rute Stasiun Gambir-Bandung Kota dan sebaliknya akan dihentikan sementara. Layanan terakhir yang ditawarkan kepada penumpang KA Argo Parahyangan adalah Jumat, 31 Januari 2025.
Sehari setelah tanggal 1 Februari 2025, pelayanan KA Argo Parahyangan digantikan oleh KA Parahyangan. Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2 Bandung, Ayep Hanapi.
“Sebenarnya KA Parahyangan akan menggantikan KA Argo Parahyangan di Gapeka (Peta Jalur Kereta Api) 2025 yang akan dilaksanakan mulai 1 Februari 2025,” kata Ayep saat dikutip ANBALI NEWS, Rabu (22/1/2025) disetujui.
Lantas, bagaimana perjalanan panjang KA Argo Parahyangan sebelum akhirnya digantikan KA Parahyangan?
Dalam pemberitaan ANBALI NEWS yang ditulis ANBALI NEWSTravel, kereta ini awalnya bernama KA Parahyangan sebelum berganti nama menjadi KA Argo Parahyangan. Kereta api ini dirintis oleh Perusahaan Kereta Api Nasional (PNKA), sekarang PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), pada tanggal 31 Juli 1971. Parahyangan dalam bahasa Sunda berarti tempat bersemayamnya para dewa.
Saat pertama kali dioperasikan, KA Parahyangan mengangkut seluruh Kelas Dua (K2) atau kelas bisnis. Pada tahun 1980, Kereta Api Parahyangan mulai menjadi pilihan utama masyarakat yang ingin melakukan perjalanan rute Jakarta-Bandung.
Selain itu, pada saat itu kereta api Parahyangan mulai mengangkut rangkaian Kelas Satu (K1) atau kelas eksekutif. Saking populernya, KA Parahyangan pernah mengangkut 14 kereta dalam satu jalur.
Pada tahun 1990, KA Parahyangan mengawali masa keemasannya bersama PNKA yang saat itu berganti nama menjadi Perusahaan Kereta Api Umum (Perumka) dan Argo Gede. KA Argo Gede merupakan layanan kereta api pertama yang mulai beroperasi pada tanggal 31 Juli 1995.
Nama kereta ini diambil dari nama gunung di Jawa Barat, Gunung Gede. Pada April 2010, KA Parahyangan berhenti beroperasi karena jalur Jakarta-Bandung lebih banyak berada di tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang).
Keputusan ini menimbulkan kritik dan kekecewaan dari pelanggan. Dalam perkembangannya, layanan KA Parahyangan diperbarui dengan nama KA Argo Parahyangan yang merupakan gabungan dua layanan KA Argo Gede dan KA Parahyangan.
Banyak suara yang menyayangkan sikap KAI yang menghentikan pengoperasian KA Parahyangan, manajemen PT KA berencana menggabungkan KA Parahyangan dengan Argo Gede.
“Suara masyarakat yang berharap agar pengoperasian KA Parahyangan tidak dihentikan, kami tanggapi. Oleh karena itu, kebijakan pusat adalah menyediakan KA Parahyangan dan Argo Gede yang akan digunakan sebagai pengganti Parahyangan. Oleh karena itu, Argo. Parahyangan Kepala Humas PT KA Daop II saat itu, Bambang S Prayitno saat diterima wartawan. Minggu lalu (25/4/2010) di Stasiun Bandung.
Setelah 15 tahun, KA Argo Parahyangan akan berhenti bekerja. Namun, Ayep mengatakan, layanan dan waktu tempuh kereta pengganti yakni KA Parahyangan masih sama dengan KA Argo Parahyangan. Waktu tempuh rute ini sekitar 3 jam.
Pelayanannya tetap sama, waktu tempuhnya sama, tambahnya.
KA Parahyangan menawarkan dua ruang layanan dengan harga berbeda. Harga tiket kelas satu berkisar Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per perjalanan. Sedangkan harga kelas bisnis adalah Rp 150.000.
Tonton juga videonya: Menhub Sebut Kereta Api Masih Jadi Favorit Masyarakat
(acd/cov)