Jakarta –
Justin Baldoni mendapat banyak kritik dari Blake Lively setelah membintangi It & Wishes. Baldoni menyebut nama Taylor Swift dalam gugatannya.
Baldoni mengatakan Lively menekannya untuk mengubah salah satu alur cerita film tersebut.
Sutradara sekaligus aktris tersebut mengatakan Lively menggambarkan kejadian tersebut saat bertemu di penthouse Kota New York. Baldoni mengatakan Lively dan suaminya, Ryan Reynolds, memuji adegan kunci versi Lively.
Menurutnya, adegan tersebut sangat berbeda dengan apa yang awalnya ditulis Baldoni
Usai pertemuan, Baldoni mengirimkan pesan kepada Lively yang mengonfirmasi perubahan tersebut. Namun hal itu juga mengecewakan karena berarti Reynolds dan Swift ikut campur, yang kini menjadi salah satu isu gugatan.
Setelah mendapat pujian dari Reynolds dan Swift, Baldoni merasa terdorong untuk mengikuti arahan naskah Lively. Dia sekarang khawatir hal itu akan mempengaruhi keputusannya.
Gugatan tersebut menuduh pesan teks yang berisi Lively menghina Swift.
“Saya sangat beruntung memiliki mereka sebagai barometer kreatif,” kata Lively melalui pesan singkat.
Baldoni dituduh memanfaatkan persahabatannya dengan selebriti terkenal seperti Swift untuk mengontrol aspek kreatif film tersebut. Namun Taylor Swift tidak disebutkan sebagai terdakwa dalam kasus ini.
Gugatan yang diajukan oleh Justin Baldoni meminta ganti rugi setidaknya $400 juta. Baldoni dan humasnya menggugat Lively dan Reynolds atas pencurian sipil, pencemaran nama baik, dan kerahasiaan, Verity melaporkan.
Gugatan yang terdiri dari 179 halaman tuduhan itu menuduh pasangan tersebut melakukan pelecehan seksual dengan kekuatan luar biasa mereka untuk mencuri keseluruhan film dan memutarbalikkan kebenaran.
Demikian pembelaan Baldoni setelah sebelumnya Blake Lively menggugat Baldoni. Dia mengklaim bahwa pasangannya mengadakan kampanye peringatan jahat sebagai pembalasan atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Baldoni di lokasi syuting. Tonton video “Blake Lively Bicara Ancaman Serangan ISIS di Konser Taylor Swift” (ass/nu2)