Sumedang –
Presiden Prabowo Subianto mengatakan program andalan pemerintahnya, upaya swasembada pangan, bisa tercapai dengan sangat cepat. Bahkan, jauh lebih cepat dari target yang ditetapkannya.
Prabowo menargetkan swasembada pangan dalam waktu empat tahun. Namun tampaknya swasembada masih jauh dari tujuan tersebut.
“Saya senang dengan swasembada pangan, target yang saya berikan empat tahun, tapi saya yakin pada tahun keempat kita bisa mencapainya,” kata Prabowo saat meresmikan PLTA Jatikit Samitang yang disiarkan langsung, pada hari Senin. (20/1/2025).
Ia mengaku telah mendapat informasi dari menteri yang bertanggung jawab di bidang pangan bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam dua tahun ke depan. Indonesia tidak lagi mengimpor pangan.
“Saya mendapat laporan dari Menteri Pangan bahwa kita akan swasembada pangan sebelum tahun depan dan tidak akan mengimpor pangan lagi,” jelas Prabowo.
Sebelumnya, Menteri Unifikasi Pangan Zulkifli Hassan pernah menegaskan Indonesia tidak akan banyak mengimpor bahan pangan seperti beras, jagung, gula, dan garam pada tahun 2025.
Hal itu dibenarkan seseorang yang diketahui bernama Sulhas usai rapat terbatas mengenai swasembada pangan bersama Presiden Prabowo Sabianto, Senin (30/12/2024) lalu, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
“Pada rapat pertama, pertama kita putuskan tahun depan kita tidak impor beras, kita tidak impor beras, lalu kita tambahkan padi-padian, biji-bijian, tambahkan gula konsumsi, tambahkan garam,” kata Julas.
Ia menjelaskan, produksi beras akan meningkat pada tahun 2025 dan terdapat tambahan pasokan beras sebanyak 3 juta ton pada musim tanam, setidaknya pada bulan Januari dan Februari.
Pertama, proyeksi tambahan produksi beras pada Januari 2025 sebesar 1,3 juta ton dari produksi awal Januari 2024 sebesar 350 ribu ton. Nantinya, tambahan produksi beras sebanyak 2,08 juta ton pada Februari 2025. 800 ribu ton pada Februari 2024. Saksikan video “Video: Indonesia akan swasembada pangan dalam 4 tahun” (halaman/gambar)