Blitar –
Akibat proyek tol tersebut, 486 makam di TPU Dusun Bambang, Blitar terpaksa direlokasi. Proses migrasi tersebut disertai dengan unsur mistis dan suara tangisan yang tidak biasa.
Pemindahan makam ke Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Blitar terkait dengan proyek pembangunan jalan raya Brongkos-Karangkates. Di balik relokasi makam warga setempat, ada cerita yang tak beralasan.
Kepala Dinas Peningkatan Kapasitas Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Blitar, Hakim Catur Iulianto menceritakan kisah tak masuk akal saat memikirkan pemindahan makam.
“Iya, katanya di sana angker. Ada beberapa cerita (misterius) yang kami dengar selama di sana,” ujarnya, Selasa (14/1/2025).
Hakim mengaku melihat langsung kejadian bodoh itu saat berada di area pemindahan makam. Salah satu dari mereka melihat petugas tiba-tiba mengitari pohon usai mengambil jenazah.
“Saya melihat sendiri, tiba-tiba muncul seseorang mengangkat jenazah dan mengelilingi pohon sekitar 6 kali setelah memindahkan kuburan. “Kemudian kebetulan dia tidak menyadari apa yang dia lakukan,” katanya.
Selain itu, lanjut Hakim, penjaga makam juga mendengar tangisan orang pada malam hari. Penjaga mengatakan, pria tersebut meminta agar jenazahnya dipindahkan ke tempat yang layak seperti jenazah lainnya.
“Ceritanya bermacam-macam. Lalu banyak juga kuburan yang tidak ada nisan. Jadi kita tidak tahu jenazah siapa. Ada juga ODGJ yang tidak ada keluarga, meninggal dan dimakamkan di sana dan sebagainya,” dia dikatakan.
Menurut Hakim, banyak kuburan yang tidak memiliki batu nisan, namun belum diketahui jumlah pastinya. Sementara total kuburan yang dipindahkan sekitar 486 kuburan.
Ada banyak (pemakaman tanpa batu nisan), tapi total kuburannya 486. Kita berharap sampai saat ini proses pemindahan orang lain bisa selesai dengan cepat dan aman,” ujarnya.
Dia mengatakan, pemindahan makam tersebut terkait dengan rencana pembangunan jalan raya Brongkos-Kaangkates.
Pergerakan makam tersebut terkait dengan proyek strategis nasional pembangunan jalan layang, pelurusan jalan Brongkos-Karangkates. Rencananya, untuk meluruskan jalan ini, ada 4 jalan layang yang akan dibangun pemerintah pusat, ujarnya. .
Hakim menyebutkan, ada empat wilayah yang akan dibangun flyover di Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Selorejo. Seperti Kali Bambang, Kali Tuvuh, Kali Legi dan Selorejo.
“Karena Jalan Brongkos (Kesamben) banyak tikungan dan sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas, maka menurut kebijakan nasional itu merupakan proyek strategis nasional, sehingga pemerintah daerah diminta mendukung pelaksanaannya termasuk pemindahan kuburan,” jelasnya.
Hakim mengatakan, pemindahan makam tersebut dikelola langsung oleh kelompok masyarakat di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben. Termasuk pembayaran santunan uang (UGR) atas penyerahan kuburan kepada ahli waris. Ahli waris diusulkan mendapat santunan sekitar Rp 1 juta untuk setiap pemindahan makam.
Evakuasi ini kurang lebih sudah dilakukan sejak 4 Januari oleh masyarakat setempat. Santunannya sekitar satu juta untuk setiap kuburan, tambahnya.
——-
Artikel ini muncul di ANBALI NEWSJatim.
Simak Video “Video: Kekhawatiran Pembongkaran Makam Pasutri di Bulukumba Akibat Pilkada, Benarkah?” (vsv/vsv)