New York –
Starbucks atau SBX kerap menjadi tujuan traveler saat berada di tempat baru. Ruang yang nyaman dan fasilitas yang lengkap menjadi poin utama.
Mengutip BBC, Sabtu (18/1/2025), Starbucks mengumumkan perubahan aturan untuk kafe-kafenya di Amerika Utara yang memungkinkan pengunjung menggunakan fasilitas yang ada meski tidak membeli apa pun.
Perubahan ini diterapkan mulai 27 Januari. Aturan baru ini berbeda dengan kebijakan yang diperkenalkan enam tahun lalu dan mengizinkan orang-orang di Starbucks untuk keluar. Termasuk pengunjung bisa menggunakan toilet tanpa membeli.
Langkah ini sekali lagi merupakan bagian dari strategi Starbucks. Ini adalah rencana yang diumumkan oleh pimpinan baru perusahaan dalam upaya mengatasi penurunan penjualan.
Starbucks mengatakan tidak akan ada perubahan pada kebijakannya di Inggris. Pengguna dapat terus menggunakan fasilitas tanpa membeli apa pun.
Jaringan kedai kopi terbesar di dunia ini bertujuan untuk menjadikan toko mereka lebih ramah dengan kode etik baru, yang juga membahas pelecehan dan penghentian merokok dan alkohol di luar toko.
“Menerapkan kode etik di kafe…adalah langkah praktis yang akan membantu kami memprioritaskan pelanggan yang membayar untuk duduk dan menikmati kopi kami,” kata juru bicara Starbucks.
“Pembaruan ini adalah bagian dari serangkaian perubahan yang lebih luas yang kami lakukan untuk meningkatkan pengalaman kafe seiring upaya kami untuk menjadi Starbucks,” katanya.
Perusahaan mengatakan peraturan baru ini akan terlihat di setiap outlet dan karyawan akan diinstruksikan untuk meninggalkan siapa pun yang melanggar kode etik. Hal ini memungkinkan karyawan untuk memanggil polisi jika diperlukan.
Perubahan tersebut mengakhiri kebijakan yang diperkenalkan Starbucks pada tahun 2018 setelah dua pria kulit hitam ditangkap saat demonstrasi perusahaan mereka di Philadelphia.
Para pria tersebut, yang salah satunya meminta untuk menggunakan kamar kecil, mengatakan bahwa mereka menunggu teman-temannya dan menuruti permintaan penyelenggara.
Video kejadian tersebut menjadi viral, dan para kritikus menuduh jaringan tersebut melakukan profil rasial dan menyerukan boikot.
Starbucks meminta maaf kepada kedua pria tersebut, setuju untuk membantu mengatasi reaksi negatif tersebut, dan mengumumkan bahwa Starbucks menerima siapa saja yang datang ke kafenya, baik mereka klien atau bukan.
Starbucks berusaha mendongkrak penjualan gulat karena gulat sebagai respons terhadap harga dan boikot akibat perang Israel-Gaza.
Brian Nichol, yang sebelumnya memimpin jaringan restoran Chipotle Meksiko, dibawa ke Starbucks tahun lalu.
Nicole mencoba meningkatkan pengalaman kliennya di kafe Starbucks dengan menghilangkan menu dan kafe.
Perubahan lain yang akan diperkenalkan pada akhir bulan ini adalah menawarkan kopi panas isi ulang atau es kopi gratis kepada konsumen yang membeli minuman untuk dikonsumsi.
Tonton video “Starbucks dikelola dalam perebutan gelar AS” (MSL/FEM).