Jakarta –
Peruum Finers membuka strategi untuk pemberantasan korupsi dan telah melakukan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Komitmen terhadap prinsip moralitas ini, seperti nilai -nilai kunci, yang menekankan aspek -aspek mandat, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kerja sama dalam pelaksanaan operasi perusahaan.
Perurias, kepala sekretaris perusahaan, Adi Sunardi, mengatakan bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang murni dan profesional adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik dan memastikan keberlanjutan operasi perusahaan.
“Dalam kerangka kementerian DP, Peruri bertekad untuk mengikuti peraturan Menteri DP pada 1 / MBU / 2011, oleh karena itu kami menerapkan prinsip toleransi nol untuk semua bentuk korupsi, kerja sama dan nepotisme (KKN), Selain terus memperkuat sistem kontrol internal untuk memastikan praktik komersial yang transparan dan bertanggung jawab, “kata Adi Sunardi dalam deklarasi pada hari Jumat 24.09.2025).
Peruri telah mengambil langkah -langkah konkret dalam pembangunan budaya integritas dan transparansi dalam tiga strategi utama. Pertama, penerapan sistem manajemen mammae ISO 37001 (SMAP), sistem ini telah diadopsi untuk mencegah dan mengelola risiko jembatan di lingkungan bisnis.
Sertifikasi Peruri ini menekankan bahwa semua kebijakan pengawasan internal, prosedur, dan mekanisme mematuhi standar global dalam pemberantasan korupsi.
Kedua, pembentukan persatuan untuk mengendalikan tenunan (UPG), unit ini memiliki tugas memantau, mencegah dan mengelola potensi rasa terima kasih di bidang Peruri. Unit ini bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan sosialisasi kepada karyawan dan mitra bisnis mengenai aturan dan pembatasan yang terkait dengan pendapatan dan kepuasan.
Ketiga, Finesse akan mengoptimalkan sistem peluit (WBS), ini adalah sistem yang diduga laporan laporan yang aman, rahasia dan mudah mengakses karyawan dan pihak eksternal.
Berkat sistem ini, masing-masing individu dapat mengatakan apa yang disebut kepuasan, menerima suap atau korupsi lainnya secara anonim tanpa kekhawatiran karena identitas jurnalis dipelihara dari kerahasiaan.
Selain itu, Peruri juga melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait dengan etika bisnis dan kepatuhan dengan semua dewan direksi, tata kelola dan karyawan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran kolektif dalam penciptaan lingkungan kerja yang bersih dan integritas. (benda / ara)