Nasib Badan Penerimaan Negara yang Kabarnya Tak Disetujui Sri Mulyani

Jakarta –

Tidak mungkin bahwa presiden terpilih akan diterapkan untuk Prabowo Subio untuk melemahkan Badan Pendapatan Negara. Prabowo mengumumkan bahwa pembentukan organ baru yang memberikan pendapatan pemerintah dikatakan telah menandatangani konflik di kabinet.

Anggota Dewan Spesialis TKN Prabowo Subio-Gibrran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo, mengatakan rencana untuk membentuk organ pendapatan publik akan ditunda. Pada saat yang sama, seorang pria yang merupakan presiden ekonom dan dewan spesialis India terkemuka tidak didirikan, karena wacana Indrawat Sri Mulyani akan ditunjuk oleh Prabowo sebagai Menteri Keuangan.

“Jelas, itu tertunda untuk sementara waktu.

Seperti yang diketahui, pada tahun 2016, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kabinet Presiden Joko Widodo dan melanjutkan Jokowi pada periode kedua Kabinet Indonesia Maju.

Sementara itu, Presiden Sekretaris Sukarelawan (REPNA) Sukarelawan Angawira bergabung dengan wacana ini. Menurutnya, tidak perlu menghapus rencana untuk membangun organ pendapatan negara. Prabowo mungkin akan mengubah tim ekonomi kabinet berikutnya.

Ketika datang ke kontak dengan AFP, “rencana negara untuk membuat badan pendapatan tidak dihapus, tetapi mungkin mengalami penyesuaian atau investigasi tergantung pada hasil presiden dan tim ekonomi kabinet.” Katanya.

Angawira menekankan bahwa pembentukan Badan Pendapatan Negara Bagian Prabowo adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mengoptimalkan pendapatan pemerintah dan meningkatkan efisiensi administrasi keuangan. Jika Sri Mulyani akan kembali ke Menteri Keuangan dan menolak gagasan itu, Angawira percaya bahwa lebih banyak diskusi akan diadakan dalam implementasi strategi ini.

“Pak Prabowo juga berfokus pada peningkatan produktivitas dan produktivitas birokrasi. Jika Badan Pendapatan Negara dianggap sebagai alat yang cocok untuk mencapai tujuan ini, tentu saja ada peluang untuk memikirkan Ny. Moul dan partai -partai terkait lainnya.”

Periksa pendapatan pajak Republik Indonesia, RP tembus pandang.

Bagaimana reaksi Sri Mulyani? Periksa halaman berikutnya.

(Benda/ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top