Mentan Sebut Produksi Beras Tembus 30 Juta Ton Tahun Ini

Jakarta –

Kementerian Pertanian melaporkan bahwa produksi beras Indonesia untuk tahun 2024. Sekitar 30 juta ton. Tetapi angka ini kurang dari 500 ton tujuan tahun ini.

Menteri Pertanian (Mental dan Slaiman, mengatakan bahwa pada awal milenisme proyek beras dalam 5 juta ton $ 524 ton.

“Jika saya tidak menipu, saya memproduksi Rice terakhir, Alhamdulillah, sekitar 30 juta tahun 31 juta tahun.

Menurut pernyataannya, pencapaian diberikan bahwa banyak kondisi karang yang dihadapi pada tahun 2024, dari El Belaf, La Nina, dalam kekeringan.

“Di masa lalu, kami telah ditebak bahwa mungkin ada kekurangan 5 juta ton 5 juta ton. Tapi terima kasih Tuhan,” katanya.

Untuk informasi, berdasarkan kedutaan pusat untuk statistik pusat (BPS), produksi beras sementara dalam 30.41 juta ton. Angka ini 510 ton lebih rendah dari 30,91 juta ton konsumsi.

Menteri Profesional Menteri Pertanian, mengakui bahwa di bawah Januari dan Februari, adalah pada bulan Januari dan Februari. Situasi ini disebabkan oleh kepemimpinan El Nina, yang terjadi pada tahun 2030 -an. Bertahun-tahun. Bertahun-tahun.

“Produksi pada bulan Januari, pada bulan Februari, 20242422. Kepemimpinan El Nina menjadi bisnis pada November 2023.

Di BPS, KSA, produksi Januari adalah 800 ribu ton, 1,39 juta ton dan pawai dan 3.43 juta ton. Untuk Januari-Februari, produksi kasus yang lebih rendah mengalami kebutuhan bulanan (2,56 juta ton.

Namun, Supers percaya bahwa produksi tahun ini sudah cukup untuk berurusan dengan Tahun Baru. Selain itu, produksi beras pada awal tahun 2025. Tahun diyakini lebih dari periode 2024 yang sama. Bertahun-tahun.

“Data BPS untuk panen Januari adalah 30% -40% lebih tinggi, termasuk Februari. Bahkan jika itu perlu untuk hujan dan banjir di hujan ‘banyak bagian dunia,” jelasnya.

Pemerintah akhirnya fokus tetapi produksi beras adalah tahun 2025. Bulan mampu mencapai 32 juta ton. Dengan demikian, Suvanda adalah proyek proyek untuk memproduksi beras pada awal 2025. Ini dapat tumbuh 30% -40% dibandingkan dengan produksi beras tahun ini.

“Data BPS untuk panen Januari adalah 30% -40% lebih tinggi, termasuk bulan itu, perlu untuk mengharapkan panen dapat berada di tengah hujan dan banjir di banyak bagian,” kata Suvandi.

Lihat juga “Harapan Prabovo dan tidak lagi mengimpor beras pada tahun 2025”:

(ACD / ACD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top