Jakarta –
Diskusi rancangan undang -undang (RUU) tentang Amandemen Ketiga untuk Undang -Undang No. 10 tahun 2009 tentang pariwisata lagi setelah pemerintah dan parlemen. Salah satu momen yang dibahas adalah tentang Sekolah Turis Indonesia, yang merupakan peran negara dalam pariwisata.
Ketua Parlemen dari Juli 1524 setelah memimpin resep untuk Indonesia untuk bepergian dengan Menteri Pariwisata menyatakan bahwa Parlemen RUU Indonesia ditulis oleh pemerintah. Kemudian parlemen Indonesia juga menerima surat presiden pada 5 September 2024 untuk membahas RUU tersebut.
Tetapi setelah memasuki diskusi awal dan mendengarkan hari -hari untuk menjadi daftar inventaris (gelap), DPR juga sepakat bahwa musim berikutnya dikirim ke musim berikutnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat VII VII Sarasvat menyatakan bahwa RUU tersebut juga harus mempertimbangkan dua mahzab yang terkait dengan pariwisata. Di negara -negara lain, ia mengatakan ada orang -orang yang menyerahkan sektor wisata sektor swasta dan beberapa diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
Menurutnya, penggunaan salah satu Mahzab dapat memengaruhi RUU pariwisata yang akan dibahas. Karena penggunaan salah satu konsep akan mempengaruhi sektor wisata.
“Inilah sebabnya kami benar -benar meminta kejelasan Kementerian Pariwisata ketika berbicara tentang sekolah sekolah, pada kenyataannya berbicara tentang kebijakan pemerintah untuk masa depan, berpikir tentang pariwisata atau negara, seperti א ש טור, א עס עס עס לענדער ו ו ו ו מד לענדער לענדער עס לענדער עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס עס א א א א עס א א א עס א א א א א א א א א א א נה א א א נה נה לענדער לענדער לענדער לענדער לענדער לענדער לענדער אַנדערש אַנדערש אַנדערש אַנדערש אַנדערש עס א א ד ד אַ עס עס עס סעקטאָר סעקטאָר א דאָס א סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר עס א א סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר עס ש ש א א א סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר ש ש ש ש ש ש ש סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר סעקטאָר ש ש ש ש ש ש ש ש ש ש ש ש דאָס דאָס אַ אַ גרו.
Diskusi RUU tersebut juga harus mempertimbangkan kebijakan presiden untuk pembagian prabovo, yang sekarang membuat efisiensi anggaran.
“Saya yakin bahwa kita mulai menyadari betapa seriusnya presiden untuk memutuskan prioritas prioritas Orb, karena itu tidak berarti bahwa itu tidak penting, pariwisata dari anggaran negara, tetapi saya sangat mengerti bahwa pikirannya adalah tentang Kemampuan bio -bianacratia negara dengan anggaran minim, “kata Sarah.
Menteri Pariwisata mengakhiri sosok itu membandingkan negara dalam pariwisata dengan negara -negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand. Indonesia Menurut Field Anniyant, anggaran pengangkatan pariwisata setidaknya diklasifikasikan.
“Kami pertama kali fokus pada Singapura dan Thailand. Di Indonesia, anggaran pemasaran pariwisata adalah yang paling sedikit dibandingkan. Indonesia adalah badan yang benar -benar istimewa, tetapi permintaan mereka untuk anggaran adalah 50,8 juta. Nah, dari mana pendapatan benteng anggaran terbesar dapat menjadi daya tarik wisata pendapatan, seperti sponsor, pariwisata industri dan kontribusi, “kataku luas.
Sementara Thailand menghabiskan anggaran sebesar $ 110 juta pada tahun 2023, lembaga wisata adalah lembaga pemerintah di Kementerian Pariwisata dan Olahraga di Thailand. “Sumber uang adalah pemerintah dan PNBP (bukan pendapatan negara), seperti pendapatan industri pariwisata dengan biaya visual.
“Yah, jelas Anda harus berpikir lagi jika Anda ingin membuat sumber pendanaan baru nanti, karena kemarin BPPY (agen pengangkat Indonesia karena masalah pendanaan tidak mungkin muncul karena masalah pendanaan, tidak dapat bertarung karena kenyataan .
DPR dan pemerintah akan terus membahas RUU pariwisata pada pertemuan berikutnya di tempat kerja. DPRO juga meminta Menteri Pariwisata untuk berkoordinasi dengan kementerian lain yang terkait dengan RUU pariwisata. Periksa video “Video Menp Tentang Penawaran untuk Fasilitas Turis: Apa Sumber Uang?” (Ddn / fem)