Jakarta –
Dengan memberantas di Bali, yang umumnya memimpikan pengusaha dari limbah, hotel dan restoran, perlu untuk mengelola limbah Anda sendiri.
Arah, yang segera disetujui oleh Menteri Lingkungan Hanif Faisol Nurofik ketika membersihkan limbah di Pantai Kedongan pada hari Minggu (1/19/2025). Hanf menekankan bahwa setiap restoran dan pengusaha hotel harus bertanggung jawab atas produksi limbah.
‘Ada kewajiban yang ada dalam peraturan negara yang berkaitan dengan pemrosesan limbah. Oleh karena itu, manajer hotel dan kafe harus memproses limbah mereka sendiri, ”kata Hanif.
Hanf mengungkapkan bahwa kepala hotel, restoran, dan kafe harus mendaur ulang limbah mereka sampai fase akhir. Termasuk limbah daur ulang sampai hanya residu yang tersisa.
Menurutnya, hanya penghapusan (TPA) yang dapat dibiarkan hanya keseimbangan limbah. Dia mengatakan bahwa pemerintah daerah juga akan memantau manajer pengusaha untuk menyelesaikan limbah mereka.
“Kami akan menggunakan semua alat bersama dengan pemerintah Bali dan pembaruan,” kata Hanif.
Hanf mengatakan bahwa sekitar 50% dari limbah di Bali berasal dari rumah tangga. Sementara itu, kuartal yang tersisa atau sekitar 25% lebih banyak berasal dari hotel, kafe, dan restoran.
Dia berharap politik dapat mengurangi polusi limbah dan limbah di sungai dan laut. Hanif mengklaim bahwa beberapa pejabat Kementerian Kementerian memasang kantor di Bali.
Lusinan pejabat UE berfokus pada polusi karena limbah dari laut dan limbah dari sungai. Dia menekankan 14 sungai di Bali, termasuk Tukad Matthi, Kuta dan Tukad Badung River, yang melewati Denpasar dan Warty.
Kemudian, Wakil Menteri Pariwisata, menemukan bahwa kementeriannya memiliki gerakan wisata yang bersih untuk mengurangi polusi di lokasi pariwisata, misalnya di Bali.
Ni Luzh menyebutkan misi utama program untuk membuat tujuan dan toilet wisata yang bersih
“Ada program yang disebut gerakan hiking murni. Ini adalah program komunitas untuk menciptakan tempat wisata yang bersih dari limbah dan toilet juga bersih, ”kata Setthing.
Program ini tidak hanya pengusaha kafe dan hotel juga fokus pada komunitas lokal dan wisatawan domestik dan asing. Ni Loum menemukan bahwa Kementerian Pariwisata berencana untuk memberikan peraturan untuk sukses.
“Tanggung jawab atas kemurnian lingkungan tidak hanya dari masyarakat setempat. Tetapi juga dari wisatawan, ”katanya.
———
Artikel ini disiarkan di ANBALI NEWSbalia.
Periksa video “Video”.