Jakarta –
Kanker paru-paru disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali di paru-paru. Sel-sel ini kemudian membelah dan membuat salinan lain sebagai bagian dari fungsi normalnya.
Namun, pada beberapa kasus, sel-sel tersebut mengalami perubahan yang menyebabkan mereka terus bereproduksi padahal seharusnya tidak. Sel-sel yang rusak membelah secara tidak terkendali dan membentuk massa, atau tumor, pada jaringan yang pada akhirnya menghalangi organ-organ tubuh untuk bekerja dengan baik.
Kanker paru-paru adalah nama kanker yang bermula di paru-paru, biasanya di saluran udara (bronkus atau bronkiolus) atau kantung udara kecil (alveoli). Kanker yang bermula di tempat lain dan menyebar ke paru-paru sering disebut telah menyebar ke paru-paru.
Orang yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, meski kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.
Kanker paru-paru biasanya tidak menunjukkan gejala hingga mencapai stadium lanjut atau stadium 4. Pada stadium ini, kanker sudah menyebar ke organ lain, seperti hati, otak, atau tulang, sehingga gejala mungkin muncul terlambat.
Dokter penyakit dalam hematologi-onkologi Dr Andhika Rachman SpPD-KHOM mengatakan, kanker paru dapat menimbulkan keluhan seperti gejala flu atau biasa disebut gejala flu atau demam kanker. Gejala ini biasanya muncul pada sore hingga dini hari.
Masalah ini juga terjadi pada kita sebelum flu, ujarnya saat dihubungi ANBALI NEWS, Rabu (9/10/2024).
Selain itu, ada beberapa gejala kanker paru lainnya: berat badan turun, nafsu makan kurang, penampilan pucat, sesak napas yang semakin parah. Saksikan video “Dokter: Kebanyakan Kanker Paru-Paru Tidak Memiliki Gejala” (suc/suc)
