Jakarta –
Harga kakao naik dua kali lipat sejak awal tahun ini dan masih berada pada titik harga tertinggi. Kenaikan harga kakao telah menciptakan krisis bahan baku bagi produsen permen dan coklat yang mengejar Halloween, waktu produksi coklat terbesar dalam setahun. Bukan tidak mungkin konsumen akan kesulitan mencari permen dan coklat di Halloween kali ini.
Manajer Sektor Fargo Well’s David Branch, Fargo Agri-Food Institute mengatakan kakao tidak seperti komoditas lainnya. Tanaman ini memerlukan spesifikasi khusus untuk tumbuh. Selama tiga tahun terakhir, serangkaian cuaca buruk melanda Afrika Barat, yang merupakan salah satu wilayah penghasil 70% pasokan kakao dunia.
Kenaikan suhu akibat badai El Nino membuat tanaman kakao stres. Tak hanya itu, tanaman kakao juga terserang jamur sehingga menurunkan hasil panen Organisasi Kakao Internasional per Agustus 2024 sebesar 14,2%.
Salah satu produsen coklat terbesar, Hersheys, mengatakan laba sebesar US$287,8 miliar turun 48,7% dibandingkan tahun lalu. Presiden Perusahaan Hersheys, Michele Buck, mengatakan harga kakao diperkirakan akan terus mengalami tren kenaikan.
“Sejauh ini cuaca sudah mulai membaik untuk produksi kakao tahun ini, dan itu akan membantu meningkatkan pasokan. Kami berharap harga kakao juga turun,” kata Branch, dikutip CNN, Minggu (21/10).
Seiring dengan beberapa permasalahan produksi kakao yang diperkirakan akan terjadi hingga September 2025, produsen permen dan coklat berusaha mencari solusi dengan mengurangi gram produknya namun dengan harga yang sama. Cara lainnya adalah dengan mengurangi penggunaan coklat pada makanan seperti wafer atau kacang-kacangan.
Pembuat permen Mars mengatakan coklat masih mendominasi preferensi konsumen. Oleh karena itu, Mars memperluas produksinya dengan permen buah atau permen lunak edisi Halloween khusus untuk memenuhi kekurangan kakao.
Dengan ini, State of the Treat Report 2024 dari National Confectionery Association (NCA) mencatat penjualan dan produksi permen bebas kakao meningkat sebesar 12,1%, sedangkan pertumbuhan penjualan coklat hanya 5,8% pada tahun 2023. Namun terjadi peningkatan penjualan coklat. bahkan menopang lebih dari separuh penjualan dengan nilai nominal 25,9 triliun mulai tahun 2023. (cetakan/print)