Waspada Sindrom Brugada, Penyakit Pengancam di Waktu Tidur

Jakarta –

Kematian Marissa Huck menjadi berita mengejutkan selama beberapa hari terakhir. Keadaan terakhirnya sebelum meninggal diungkapkan oleh adiknya Soraya Haque. Dia mengatakan Marissa meninggal di kamar tidurnya tanpa gejala apa pun. Setelah dikirim ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terakhir, setelah Marissa Hack dinyatakan meninggal dunia pada pukul 00.43 WIB pada Rabu 2 Oktober 2024, diterbitkan akta kematian, meski belum ada tanda-tanda yang bisa menjelaskan apa yang dialami Marissa Hack. Menurut ANBALI NEWSHealth, meninggal saat tidur disebut juga dengan kematian nokturnal. Seperti namanya, nocturnal dieback kebanyakan terjadi antara pukul 10.00 hingga 06.00 sebelum waktu tidur.

Sebuah studi tahun 2021 oleh Heart Rhythm menjelaskan bahwa dari semua penyebab kematian nokturnal (kematian saat tidur), serangan jantung mendadak adalah salah satu yang paling umum. Nama lain dari sindrom nokturnal adalah sindrom Brugada. Sindrom tersebut merupakan kelainan jantung genetik yang menyebabkan bilik bawah jantung berdetak cepat dan tidak teratur, demikian laman Kementerian Kesehatan RI. Kondisi ini menghalangi aliran darah normal dalam tubuh.

Sindrom ini dinamai dua dokter Spanyol bernama Josep Brugada dan Pedro Brugada. Mereka pertama kali menggambarkan temuan mereka pada tahun 1992. Sejak itu, sindrom Brigada telah menjadi fokus penelitian dan pengobatan untuk lebih memahami penyebab, gejala, dan penanganannya.

Kebanyakan orang dengan sindrom Brugada mampu menjalani kehidupan normal dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Namun, ada juga orang yang mungkin merasa terganggu dengan gejala sindrom Brugada dalam kehidupan sehari-hari.

Lantas apakah sindrom Brugada sudah menjadi perhatian dunia kesehatan di Indonesia? Bagaimana cara dokter dan spesialis menangani penyakit ini? Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko detak jantung cepat, salah satu penyebab sindrom ini? Semuanya kami diskusikan dengan redaksi ANBALI NEWSHealth dalam ulasan editorial kami.

Selanjutnya ANBALI NEWSSore akan membahas isu perdagangan anak di wilayah Jawa-Bali. Praktik jual beli bayi yang dilakukan untuk ibu hamil yang diketahui kesulitan finansial belakangan ini terungkap. Bagaimana asal mula kelompok jual beli bayi ini? Apa alasannya? Bagaimana perkembangan terkini penyelidikan kasus ini? Simak liputan lengkap kami wilayah Bali dengan kontributor ANBALI NEWS yang kini hanya ada di Indonesia.

Sebagai penutup sore hari, Sunsettalk akan memperkenalkan Chief Digital Officer InvestasiKu untuk mempelajari cara menghitung Breakeven Point (BEP) suatu investasi saham. Bergabunglah dalam diskusi sebelum matahari terbenam.

20.ANBALI NEWS.com dan TikTok akan disiarkan langsung di ANBALI NEWS Senin-Jumat pukul 15.30-18.00 WIB. Jangan lewatkan analisa aksi penutupan pasar saham IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang telah disediakan. “Sore Kedua, Bukan Sekedar Kebahagiaan” (Jauh/Jauh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top