Jakarta –
Presiden Pravo Subianto akan meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Daantara). Ini akan menjadi gagasan seorang manajer investasi besar Indonesia dan diperkirakan akan berada dalam kategori yang sama dengan Temasek Singapura.
Kepala Badan Pengelola Investasi (BP) Danantra Muliaman Haad mengatakan fasilitasnya akan diluncurkan langsung pada 8 November 2024 oleh Pravo. Hal itu disampaikan Muliaman usai pertemuan dengan Pravo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
“Mereka menyuruh saya untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk masalah diplomatik, Pak Presiden akan dibuka secara resmi pada tanggal 8, saya kira itu hanya sementara, kami sedang bersiap-siap sekarang.” Senin (28/10/2024).
Moolman menambahkan, pemerintah juga akan mengubah ketentuan UU BMN dengan menetapkan aturan baru dalam pembentukan Danantra. Sebab, nantinya Danantara akan menggalang dana dari saham BUMN
“Iya betul, nanti akan disiapkan undang-undang untuk Dhanantara,” kata Mulyaman.
Sebelumnya, Mulliaman menjelaskan, BP Danantra Investments bertanggung jawab mengelola investasi di luar anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Itu diberikan.
“Dengan demikian, seluruh aset pemerintah yang terpisah-pisah akan dikelola oleh badan ini ke depannya. Tapi tentu lambat karena badannya dibentuk dulu, undang-undangnya disahkan dulu,” kata Muliaman usai acara pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa. . (22/10/2024) lalu
Muliaman mengatakan bentuk akhir entitas baru tersebut akan serupa dengan Temasek yang fokus pada investasi global milik pemerintah Singapura.
Syarat terakhir ya, sama (dengan Temasek), kata Mulyaman.
Selain itu, BP Danantara juga akan diselaraskan dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi yang sudah ada seperti Otoritas Investasi Indonesia (INA). Berbeda dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Saya kira perbedaannya (dengan Kementerian BUMN) terkait bidang pengelolaan investasi. Mirip dengan INA, tapi investasi internal BP lebih besar,” jelas Mulliaman.
Mulliaman juga belum bisa memastikan apakah IPA akan ditanggung oleh BP Invest Danantara. Ia mengaku akan berdiskusi dengan kementerian terkait bagaimana penerapan lembaga ini.
Mulliaman menegaskan, Kementerian BUMN terus menjalin kerja sama dengan BP Danantara Investments, namun belum mengetahui kepastian masa depannya. (sesuatu/bunuh)