Jakarta –
Sandra Dewi meminta akunnya diblokir terkait pembukaan kasus dugaan korupsi di lingkungan pengurus. Pihaknya mengaku, permintaan pembukaan akun tersebut telah dikirimkan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Namun Ketua Panel Eko Aryanto mengaku belum menerima surat permohonan dari PTSP. Eko mengatakan, panel akan mempertimbangkan surat permintaan pembukaan akun tersebut. Hakim mengatakan panel akan mempertimbangkan urgensi pembukaan akun tersebut.
“Jadi itu undang-undang pemberhentian DA ya? Ya nanti kita kaji ulang. Apakah ada urgensinya untuk dikabulkan atau tidak? Tapi itu undang-undang pemberhentian DA,” kata hakim.
Kuasa hukum Harvey juga meminta pengembalian aset Harvey dan Sandra yang tidak terkait dengan dakwaan kasus tersebut. Dia mengatakan, permintaan pelepasan aset tersebut baru diajukan ke majelis hari ini.
Sebelumnya, Sandra menegur Dewi saat menyebut akunnya diblokir Kejaksaan Agung. Sandra Dewi mengaku harus meminjam uang kepada orang tua dan adik-adiknya.
Hal itu disampaikan Sandra Dewi saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan timah yang melibatkan suaminya Harvey Moeis. Tergugat dalam gugatan ini adalah Harvey Moeis yang mewakili PT Refined Bangka Tin (PT RBT), Suparta selaku Dewan Komisaris PT RBT sejak tahun 2018, dan Reza Andriansyah selaku direktur pengembangan usaha PT RBT sejak tahun 2017.
“Lebih banyak akun yang diblokir, termasuk anak-anak, bukan?” tanya pengacara Harvey Moeis yang sependapat dengan Sandra Dewi di Pengadilan Tipikor Pusat Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Sandra mengatakan, rekening bank yang disita merupakan uang hasil penghasilannya. Uang itu diperoleh dari uang kertas.
“Bisakah kamu memberitahuku untuk apa akun anak ini?” Pengacara Harvey bertanya.
“Jadi sebenarnya sebagai brand ambasador, saya selalu mengkampanyekan perempuan untuk punya mimpi. Ketika saya masih lajang, saya bekerja dengan Walt Disney Southeast Asia untuk memberdayakan perempuan untuk bermimpi dan sukses. Ketika saya menikah, saya adalah seorang bankir. dan mengkampanyekan impian seorang wanita untuk memiliki impian dan karir yang sukses. bank untuk saya dan anak saya sebagai BA, sungguh dari dalam perut mereka selalu berpartisipasi dalam syuting “dan iklan dari maskapai penerbangan Jepang yang dimiliki oleh a Maskapai jepang misal, anak saya banyak iklannya, susu, turunkan demam. obat-obatan, lotion, sampo, sepatu, lalu iklan baju,” jawab Sandra.
Sandra mengatakan, rekening tempat penghasilan dirinya dan anak-anak hilirnya dibekukan. Ia menangis sambil mengatakan harus meminjam uang kepada orang tua dan adik-adiknya untuk memenuhi kebutuhannya.
“Jadi dengan lockdown ini, apa yang Anda kesaksian, apalagi tanpa laki-laki, bagaimana Anda bersaksi tentang hidup Anda?” Pengacara Harvey bertanya.
“Aku pinjam dari orang tuaku, dan dari adik-adikku,” jawab Sandra sambil menangis.
“Pinjam, oke?” Pengacara Harvey bertanya.
“Iya” jawab Sandra.
Sementara itu, jaksa mempertanyakan aliran dana sebesar Rp 3,15 miliar yang diterima Sandra pada 2018. Mereka curiga karena uang tersebut dialihkan dari rekening PT Quantum Skyline Exchange (QSE), bursa mata uang Helena Lim. yang juga berstatus tersangka kasus dugaan korupsi timah.
Sandra Dewi kemudian memberikan jawaban atas tuduhan jaksa. Bintang film Quickie Express itu membenarkan menerima uang sebesar itu.
“Itu untuk urusan dalam negeri, tidak pernah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sandra Dewi mengaku Harvey Moeis menyebut uang sebesar Rp3,15 miliar itu berasal dari dirinya. Dia menjelaskan, dana tersebut harus untuk membayar cicilan rumah tersebut.
“Suami saya cicil, sebagian rumah karena saya bayar titipan. Lalu sisanya suami saya cicil dan Rp 3,15 miliar pembayaran sebagian. Pembayaran terakhir,” ujarnya.
Ibu dua anak ini menegaskan, dirinya tidak memiliki utang atau urusan bisnis dengan perusahaan devisa PT QSE atau Helena Lim sebagai pemiliknya. Suaminya disebut-sebut hanya meminta bantuan untuk pemindahan tersebut.
Sandra Dewi kemudian ditanyai soal uang 10 miliar lei. Sandra mengaku mentransfer 10 miliar lei untuk membayar utang. Tercatat, dana tersebut tidak terkait dengan pembayaran rumah sebesar Rp 3,15 miliar yang ditransfer Harvey Moeis.
“Iya untuk lunasi utangnya. Enggak (lunas rumah),” kata Sandra Dewi.
“Utangnya (Rp 10 miliar ke Anggraeni) tahun 2019. Sedangkan uangnya (Rp 3,15 miliar) jatuh tempo tahun 2018,” kata kuasa hukumnya. Tonton video “Sandra Dewi Menangis di Video Pengadilan: Saya Bilang ke Anak, Papa Wajib Militer” (fbr/nu2)