Langkah Pilu Orang Tua dari Jakarta Jemput Jenazah Anak yang Tewas di Rinjani

Mataram –

Jenazah Kaifad Rafi Mubarok (16), pendaki gunung asal Jakarta dipulangkan, Kamis (10/10/2024) pukul 14.25 Wita. Sebelumnya, Kaifad meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam sekitar 200 meter di puncak Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penanggung jawab evakuasi Taman Nasional Gunung Rinjani, I Gusti Ketut Suartha menjelaskan, jenazah Kaifad diambil langsung dari orang tuanya di Kantor Sembalun di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok Timur.

“Sejak malam ini, orang tua korban membawanya. Dia terbang dengan pesawat Super Airjet pada pukul 14.25 WITA,” kata Gusti saat dikonfirmasi ANBALI NEWSBali, Kamis (10/10/2024).

Gusti menjelaskan, jenazah Kaifad dibawa ke RS Bhayangkara Mataram. Di sini, jenazah Kaifad hanya menjalani pemeriksaan luar oleh pihak rumah sakit.

Kemudian tidak dilakukan otopsi karena pihak keluarga menolak. Yang ada hanya pemeriksaan luar, kata Gusti.

Gusti mewakili TNGR menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada orang tua Kaifad yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Lombok untuk mengambil jenazah korban.

Saya berharap almarhumah diterima di sisi Allah. Saya berharap pihak keluarga tetap tabah. Kami juga mohon maaf jika ada kekurangan selama proses evakuasi para korban, kata Gusti.

TNGR mencatat, pada September hingga Oktober 2024, lima pendaki terjatuh di Gunung Rinjani. Untuk itu, Gusti meminta para pendaki selalu menaati aturan selama berada di Gunung Rinjani.

“Kami mohon agar selalu mengikuti arahan pemandu dan pintu gerbang. Kami juga menghimbau agar tidak berpisah dengan rombongan saat berkendara. Di setiap jalan ada rambu yang harus diikuti,” ujarnya.

Selain memperhatikan aturan, pendaki juga wajib memeriksa kondisi fisik dan mental serta melengkapi logistik sebelum mendaki Gunung Rinjani.

“Kami juga mengimbau para pendaki untuk selalu memeriksa kesehatan dan keselamatan selama mendaki Rinjani,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan pendakian, tambah Gusti, TNGR telah membangun dua shelter darurat di Gunung Rinjani. Kedua shelter darurat tersebut berlokasi di Pelawangan IV Sembalun dan Danau Segara Anak Gunung Rinjani.

Gusti mengatakan, “Kami menyediakan alat komunikasi dengan petugas di Pelawangan Sembalun dan Danau Segara Anak.

Selain itu, TNGR juga berupaya memperbaiki kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terletak di Pelawangan IV Sembalun untuk memantau aktivitas pendaki.

“Di sini masih kami lakukan perbaikan. Danaunya masih aktif dan berfungsi baik,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, proses evakuasi jenazah Kaifad yang terjatuh ke jurang berlangsung dramatis pada Rabu sore (9/10/2024).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Lalu Wahyu Efendi menjelaskan, jenazah korban berhasil diangkat dari tebing kedalaman sekitar 200 meter tepat pukul 15.30 Wita. Dalam proses evakuasi, 30 petugas berjuang menarik jenazah korban dari punggung bukit puncak Gunung Rinjani.

Proses evakuasi dimulai pukul 10.30 WITA hingga pukul 15.30 WITA. Selanjutnya petugas dikerahkan untuk menjangkau korban dengan teknik descending, kata Wahyu, Rabu malam. Baca artikel di ANBALI NEWSbali.

Saksikan video “Video Drama Evakuasi Jenazah Pendaki Meninggal di Gunung Rinjani” (sym/sym)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top