Jakarta –
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menjelaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat landasan pertumbuhan jangka panjang dan pemanfaatan peluang ekonomi di tengah dinamika geopolitik global.
Situasi ini diumumkan pada pertemuan Eurasia Group Roundtable yang dihadiri banyak mitra dunia di Washington D.C, Amerika (AS) pada Kamis (24/10). Diskusi tersebut juga mengungkap rencana strategis pemerintah untuk menjamin kesinambungan dan percepatan mesin pertumbuhan baru.
Thomas menekankan pentingnya melindungi energi, angka, dan fondasi terpenting untuk pertumbuhan berkelanjutan.
“Ketiga tema ini menjadi landasan pertumbuhan jangka panjang yang nyata, dan pada saat itulah kita perlu melihat mesin pertumbuhannya,” kata Thomas dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10/2024).
Kakak Presiden Prabowo Subianto ini mengatakan, Kementerian Keuangan sedang mengkaji berbagai bidang yang berpotensi menjadi sumber pertumbuhan baru, tidak hanya di bidang infrastruktur dan infrastruktur, tetapi juga di sektor pariwisata dan teknologi.
Selain itu, Tomasi mengumumkan kelanjutan kebijakan pemerintah sebelumnya. Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo akan memperluas fokus perekonomian ke bidang lain.
“Presiden Prabowo akan memperluas itu (pertumbuhan ekonomi baru), fokusnya sekarang melihat ke bidang lain,” jelasnya seraya menekankan bahwa kesinambungan ini berarti Indonesia tetap menarik di mata para pengusaha dunia.
Terkait rencana perekonomian, Thomas menegaskan tekad pemerintah untuk menjaga anggaran di bawah batas 3% sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tahun depan, perkiraan penurunan adalah 2,53%.
Pembahasannya juga mencakup strategi untuk mendukung pertumbuhan kelas menengah dan tantangan pascapandemi. Thomas menjelaskan, pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda Indonesia dan menjamin stabilitas ekonomi dengan mengembangkan mesin pertumbuhan baru.
“Kita harus mencari cara dan sarana untuk mencapai (dukungan bagi kelas menengah). Saya kira ini semua terkait dengan menemukan mesin pertumbuhan baru,” ujarnya. (bantuan/gambar)