Badung –
Trending di media sosial, sebuah klub pantai di Bali mengadakan pesta kembang api sementara penduduk setempat merayakan upacara Hindu.
Patajuh Bandesa Agung dari Kolaborasi, Informasi, Inovasi dan Pengelolaan Data Dewan Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, I Made Abdi Negara, mengatakan MDA telah turun tangan untuk mengatasi kontroversi seputar festival kembang api yang diselenggarakan oleh Finns Beach Club.
MDA saat ini sedang menyelidiki video yang beredar di media sosial tersebut. Dalam video viral tersebut terlihat kembang api saat warga merayakan upacara keagamaan di Pantai Berawa.
“Tadi pagi kami turun (mengurus pesta kembang api di Finns Beach Club),” kata Abdi di Kuta, Badung, Kamis (17/10/2024).
“Sehari setelah viral, kami turun. Kami terjatuh hari ini,” kata Abdi.
Abdi mengaku sudah mengetahui keseluruhan video tersebut. Bendesa Agung dari MDA masih menyelidiki video viral tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Finns Beach Club menyalakan kembang api saat umat Hindu menggelar upacara keagamaan di pantai tersebut.
Video ANBALI NEWS-ANBALI NEWS pesta kembang api di Pantai Berawa viral di media sosial. Dari video yang beredar, beberapa kali kembang api diledakkan saat Ida Sulinggih khidmat melakukan puja di pesta Pamiosan.
Umat Hindu yang menghadiri upacara tersebut terus berdoa di tengah kembang api yang meledak di hadapan mereka.
Meski begitu, Ida Sulinggi tetap memanjatkan doa dan melanjutkan puja. Suara bel diredam oleh deru kembang api. Suasana yang seharusnya tenang, malah menjadi riuh. Anda juga bisa mendengar booming musik dansa elektronik (EDM) dari kejauhan.
Warga mengatakan kembang api di klub dinyalakan hampir setiap hari. Penduduk setempat mengutarakan westernisasinya, namun manajemen tempat hiburan tidak memperhatikannya.
——-
Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSBali. Simak video “Kemenparekraf siap periksa Sanur Beach Club yang diduga menyebabkan kemacetan” (wsw/wsw)