Jakarta –
Elon Musk mendukung penuh Donald Trump dalam pemilihan presiden AS mendatang. Namun ia mendapat peringatan dari orang kaya gila, Mark Cuban. Apa yang dia katakan?
Mark Cuban, pengusaha dengan kekayaan bersih 5,7 miliar dolar, memperingatkan Elon untuk tidak membentuk aliansi dengan Trump. Menurutnya, calon dari Partai Republik tidak bisa membayar utang politiknya kepada Elon.
“Elon, akan tiba saatnya kamu menginginkan sesuatu dari Donald Trump. Kamu akan berpikir bahwa kamu berhak meminta dan menerima. Kamu adalah prajurit yang setia dan berbakti padanya,” tulis Cuban di X.
“Ketika Anda semakin mencintainya, Anda akan belajar apa yang telah dipelajari banyak orang, kesetiaannya hanya padanya,” imbuhnya.
Cuban menanggapi surat X dari Elon, di mana CEO SpaceX mempromosikan teori konspirasi tentang Partai Demokrat. Misalnya, mendorong imigrasi ke negara Amerika lainnya untuk meningkatkan pemilih. “Jika Trump TIDAK terpilih, ini akan menjadi keputusan terakhir,” tulis Musk.
Musk yang mendukung Trump adalah perubahan dari tahun 2022 ketika dia secara terbuka menghina Trump di media sosial. Peringatan Kuba menunjukkan bahwa Elon mungkin memerlukan dukungan pemerintah jika Trump terpilih, namun Musk mungkin tidak.
Dua miliar orang ini berada di pihak oposisi dalam pemilihan presiden negara ini. Cuban telah menjadi pendukung Kamala Harris dan rencana ekonominya. Menurutnya Harris baik untuk bisnis di tengah kontroversi mengenai rencananya menaikkan pajak perusahaan.
Elon sendiri kembali menegaskan gagasan pembentukan komisi efisiensi pemerintah jika Trump memenangkan masa jabatan kedua. Trump tampaknya setuju dan berpikir dia bisa memimpinnya. Namun, kandidat Partai Republik itu juga meragukan Elon, CEO banyak perusahaan yang sibuk, akan punya waktu untuk bekerja. Tonton video “Video: Elon Musk Berkampanye untuk Trump, Mengatakan Perang Melawan Setan Besar” (fyk/afr)