Bakal Ada Kementerian Penerimaan Negara, Prabowo Sudah Kantongi Nama Menteri

Jakarta –

Presiden terpilih Prabowo Subiano akan membentuk Kementerian Keuangan Negara. Berbeda dengan kabar yang terdengar sebelumnya, di mana akan dibentuk badan pendapatan negara.

CEO Arsari Group sekaligus adik laki-laki Prabowo Subiano, Hashim S. Jojohadikusumo mengatakan, rencana pembentukan Kementerian Keuangan Negara sudah ada dalam program kerja Asta Cita Prabowo. Bahkan, saat ini ada sosok yang dilantik menjadi Menteri Negara Keuangan.

“Ada Asta Cita yang ke 8, Badan Pendapatan Negara. Itu Kementerian Pendapatan Negara. Menterinya sudah ada di sana,” kata Hashim dalam diskusi ekonomi bersama pengusaha senior internasional di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Hashim mengatakan, tujuan utama Presiden-Wapres terpilih Prabowo Subiano-Gibran Rakabuming Raka adalah agar rasio pendapatan negara mencapai 23% terhadap produk domestik bruto (PDB) NKRI.

“Yang jelas, Prabowo-Gibran akan mengincar rasio penerimaan negara sebesar 23% PDB, ini angka tim saya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menginformasikan, target tersebut tidak akan serta merta terealisasi. Hal ini berdasarkan masukan dari Bank Dunia yang menyebutkan potensi pendapatan negara Indonesia bisa sangat besar tanpa menaikkan tarif pajak khususnya pajak.

Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan aturan agar seluruh wajib pajak dapat memenuhi pembayaran pajaknya. Dengan demikian, tidak ada lagi kebocoran sumber pendapatan negara.

Upaya penegakan aturan ini dilakukan dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan Information Technology (IT). Ia optimis Indonesia bisa melampaui rasio penerimaan pajak Kamboja yang sudah 18%, bahkan Vietnam yang sudah mencapai 23% produk domestik bruto (PDB).

“Ini masalah waktu dan kemauan, dengan menggunakan TI dan AI dan kita akan mendapatkan 23%, kami akan membuktikannya kepada Anda, Bank Dunia siap membantu kami mendapatkan 18%, kami akan mendapatkan 23% yang akan berhenti menjangkau Kebocoran terjadi tanpa menaikkan tarif pajak,” ujarnya.

Selain itu, pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subiano juga berencana menurunkan pajak perusahaan dari 22% menjadi 20%, mendekati tarif Singapura dan Hong Kong.

“Kita harus menurunkan tarif pajak dari 22% menjadi 20%, dalam waktu dekat ini akan menjangkau Singapura dan Hong Kong. Hal ini ingin saya tekankan agar rekan-rekan pengusaha tidak khawatir dengan pajak, di tahun ini tidak akan ada kenaikan pajak. tarifnya, tapi pemerintah ingin semua wajib pajak membayar pajak,” kata Hashim.

Tonton juga video ‘Azwar-Oli Dikabarkan Jadi Menteri Prabowo, Puan: Kehendak Tuhan’:

(shc/kil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top