Jakarta –
Transjakarta memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk menjelajahi Jakarta. Abang None 2024 Muhammad Hafeez dan Alia Nisa menilai cara ini juga merupakan salah satu langkah menjaga lingkungan.
Penumpang TransJakarta hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp3.500 untuk berkeliling Jakarta, kalaupun menggunakan bus wisata tidak dipungut biaya. Hafiz dan Alia mengatakan, warga Transjakarta Jabodetabek tidak hanya mencari tempat wisata di Jakarta, tapi juga wisatawan mancanegara.
“Sebagai sarana transportasi, TransJakarta berperan penting tidak hanya bagi masyarakat Jakarta, tapi juga bagi wisatawan mancanegara. TransJakarta terus berinovasi dengan menambah rute ke destinasi wisata,” kata Hafiz dalam perbincangan dengan ANBALI NEWSTravel beberapa waktu lalu. .
Hafidz menambahkan, berdasarkan data BPS DKI Jakarta pada Maret 2024, PT. Jakarta Transport mengoperasikan 4.451 bus yang melayani sekitar 80 juta penumpang.
Artinya, komitmen untuk menggalakkan penggunaan angkutan umum sebagai moda transportasi utama. Ke depan, wisatawan yang ingin berkunjung ke Jakarta bisa menggunakan TransJakarta sebagai pilihannya, tambahnya.
Menurut Hafidz, saat ini jalur wisata yang paling banyak dikunjungi adalah Koridor 1 dari Blok M hingga Kota Tua. Wisatawan bisa menikmati kota dan sejarah Jakarta dalam satu kali perjalanan.
“Dari halte CSW kita bisa mencapai Kota Tua. Di sini kita bisa melihat bagaimana sejarah Jakarta terwakili dengan baik,” kata Hafiz.
Selain itu, ada juga jalan menuju Ankol melalui Koridor 5 mulai dari Kampung Melau. Ankol memiliki bus Wara-Wiri gratis yang bisa digunakan wisatawan untuk berkeliling.
Alia berbagi pengalamannya berkeliling Jakarta dengan bus wisata TransJakarta. Tidak dapat disangkal bahwa perjalanan bus gratis memang menarik.
“Saya berkesempatan menaiki bus wisata double Monas Explorer yang berangkat dari Irti Monas menuju Juanda dan kembali ke Irti Monas. Di sana kita bisa melihat Masjid Istiklal, Gereja Katedral, dan Lapangan Banteng. Pengalaman ini sangat berbeda. Karena dulunya .gratis,” katanya.
Hafiz menjawab, dengan adanya TransJakarta, baik reguler maupun wisata, warga Jakarta bisa beralih menggunakan angkutan umum untuk berkeliling Jakarta.
“Enak banget buat backpacker. Gratis, tinggal jalan kaki bisa keliling kota,” kata Hafidz.
Hafiz mengatakan selain untuk pariwisata, penggunaan TransJakarta juga merupakan salah satu cara untuk membantu mengurangi emisi karbon Jakarta.
“Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan PT. Transportasi Jakarta dalam program perjalanan wisatawan menggunakan angkutan umum. Program ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di Jakarta,” kata Hafidz.
Alia mengatakan, para komuter yang menggunakan TransJakarta juga mendapat manfaat dari berkurangnya kemacetan lalu lintas di jalan-jalan Jakarta.
“Ke depan mungkin Abang None 2024 bisa lebih fokus mendidik pelajar dan mahasiswa. Tidak hanya mengurangi emisi Jakarta, tapi juga mengurangi kepedulian Transjakarta terhadap penyandang disabilitas,” ujarnya.
Program TransJakarta lainnya adalah memfasilitasi penyandang disabilitas melalui program TransJakarta Peduli, yang memungkinkan mereka memesan transportasi khusus H-1 sebelum melakukan perjalanan melalui hotline atau WhatsApp.
“Stasiun dan bus Trans Jakarta kini ramah difabel, dengan fasilitas seperti lift dan bangku canggih,” kata Hafiz.
Selain itu, teknologi juga dimanfaatkan dengan baik di Transjakarta. Setiap terminal bus memiliki TV LED yang menampilkan peta wisata dan acara di Jakarta. Aplikasi TransJakarta juga memudahkan pemudik dalam mencari petunjuk arah dari lokasi hingga tujuan. Alia menekankan pentingnya seni dalam memajukan pariwisata di kota tersebut.
“Saya sudah mengendarai Transjakarta dari dulu. Dari Suntala sampai sekarang sudah banyak bus yang nyaman dan canggih. Saya bangga melihat perkembangan ini,” ujarnya. Saksikan video “VIDEO: RK Selamat dari Udara Panas Jakarta, TJ Mau Pasang AC di Terminal Bus” (fem/fem)